The Worst Fate 01

181 15 4
                                    

request from: Akalao_
Sorry for the wait!!
This would be written separately to 3part

...

"Ha!!? Kau bilang. Buku tua yang berisikan berbagai mantra untuk memanggil para makhluk dari dunia lain???"

Fuyuhiko lalu mengulangi ocehan Tanaka barusan sambil memasang wajah tak percaya sekaligus jijik, bagamana bisa anak SMA seumuran mereka mempercayai sesuatu yang tak masuk akal semacam itu!!? batinya tersebut tergambar jelas dari ekpresi sang ultimate Yakuza.

Komaeda yang sedang duduk di bangkunya, memandang dari tempatnya berada. Kedua teman sekelasnya terlihat asyik berdebat, itu membuat sudut bibirnya terangkat. Ah sungguh menggemaskan melihat Fuyuhiko yang sedang ngotot dengan wajah memerah, itulah komentarnya yang hanya bisa dikatakannya di dalam hati. Kalau Fuyuhiko sampai mendengarnya, seberapapun beruntung dirinya, bukanlah mustahil pemuda cebol itu membunuhnya di tempat.

"Oi Komaeda!!" disaat si pemilik nama tengah melamun. Suara berat pemuda bertubuh kecil itu membuyarkan lamunannya. Lantas Komaeda sedikit mengadahkan kepalanya sambil tersenyum semarah mungkin, berusaha sebaik mungkin untuk menutupi apa yang barusan sempat terlintas dikepalanya---mengenai Fuyuhiko yang menggemaskan ketika marah.

"Bagaimana menurutmu? Kau kan yang paling kutu buku disini. Katakan sesuatu!" Fuyuhiko bertanya dengan nada sok memerintahnya, seraya menyeringai dan meletakan satu tangannya di sebelah pinggang. Senyuman penuh kemenangan pemuda Yakuza itu menunjukan keyakinannya apabila Komaeda Nagito----kepala kutu buku di kelasnya juga akan setuju dengannya. Ocehan Tanaka mengenai buku mantra itu sama sekali tidak masuk akal.

Komaeda terkekeh pelan dulu sebelum dia menjawab. "Aku belum pernah melihatnya," lantas jawabannya tersebut membuat senyum Fuyuhiko semakin merekah. Sementara Tanaka jadi mulai menghela nafas panjang, kecewa karna tak ada satupun yang mau mempercayai ceritanya. Padahal apabila Sonia sekarang berada disana, bersama dengan mereka, pasti sang putri akan langsung menanyainya segala hal. Gadis pirang itu tak pernah meragukan satupun kata-kata Tanaka yang dianggap teman-teman sekelasnya yang lain sebagai ucapan orang mabuk.

"Tapi. Kita pun masih belum tahu kan?" imbuh Komaeda sambil tersenyum kepada Tanaka, ketika mata mereka tanpa sengaja saling bertemu. "Di dunia ini terdapat banyak sekali keajaiban. Salah satunya adalah keberadaan kita sebagai Ultimate," sambungnya yang kali ini membuat Fuyuhiko memasang wajah datar.

Selain kutu buku, Komaeda Nagito juga mempunyai julukan lain. Orang-orang dikelas mereka kadang kala akan memanggilnya dengan olokan "Kibou Otaku" lantaran obsesi gilanya terhadap Harapan yang selama ini dipercayai sebagai penangkal Keputusasaan.

Gelar Ultimate yang disandang oleh para murid kelas khusus bagaikan identitas sebagai seorang Messiah. Komaeda menganggap para Ultimate merupakan para makhluk superior yang kelak akan menjadi pahlawan, menjadi penyelamat dunia yang berlahan ini akan semakin jatuh ke dalam keputusasaan.

"Bah! Sekalipun keajaiban yang kau maksud itu ada, keberadaan makhluk mistis masih tidak terdengar masuk akal ditelingaku," Fuyuhiko masih saja ingin menyangkal dengan senyuman remehnya.

".....umm di kelas lain. Anak-anak sedang membicarakan rumor adanya kemungkinan ada Incubus atau succubus menyamar menjadi murid di sekolah kita," kali ini suara yang menyahut datang dari seorang gadis muda yang sedari tadi di pojok ruangan terlalu sibuk dengan PSP-nya.

"Oi oi...kau serius?" Fuyuhiko pun lantas memutar bola matanya dengan malas. Sekarang ada lagi teman mereka yang ikut menimbrung, kelihatannya pembicaraan bodoh mengenai keberadan makhluk mistis ini tidak akan berakhir dalam waktu dekat.

Bitter Sweet MomentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang