The Worst Fate 02

193 17 3
                                    

NOTE: sekali lagi warning untuk mob x Hinata!!

...

Incubus, makhluk dari ras iblis yang hidup dengan memakan hasrat seksual manusia. Percaya atau tidak namun ras iblis telah lama hidup bersanding dengan manusia, bahkan semenjak bumi diciptakan kaum iblis telah membaur dengan manusia. Mengambil wujud dan rupa mereka lalu hidup menirukan kebiasaan mereka.

Hinata Hajime adalah salah satu dari ras iblis tersebut, seorang Incubus yang hanya bisa bertahan hidup apabila dia bersetubuh dengan kaum Adam. Dia menganggap memangsa laki-laki lebih menguntungkan ketimbang memangsa perempuan.

Laki-laki yang dianggapnya memiliki fisik yang lebih kuat, berarti akan lebih tahan banting. Dengan begitu dia pun tidak perlu sungkan untuk menyerap energi manusia tersebut, dia juga tidak perlu takut tanpa sengaja membunuh orang.

Apalagi dengan kondisi tubuhnya yang sekarang. Dimana dia terus menerus kelaparan. Kalau Hinata tidak lagi mampu menahan kerasionalannya mungkin sekarang dia akan menerkam teman sekelasnya yang terlihat sangat lezat.

Pelajaran olahraga adalam mimpi buruk sekaligus mimpi indahnya. Hinata menyukai ketika dia memperhatikan para lelaki yang basah kuyup karna berkeringat, ketika kaos tipis mereka menjiplak lekuk tubuh mereka, kulit yang panas dan deru nafas yang memburu. Dia pun selalu suka memilih mangsa yang memiliki lengan besar yang berotot, yang akan menahan tubuhnya sampai meninggalkan bekas memar yang membuatnya semakin terangsang.

Menyaksikan pemandangan tersebut Hinata menelan paksa ludahnya sambil menutupi mulutnya. Saking laparnya tanpa sengaja dia mengeluarkan taringnya, bakal gawat kalau ada orang lain yang menyadari perubahan warna matanya pula.

"Aku lapar...." keluhnya lirih sambil menghela nafas panjang dan memegangi perutnya.

Disaat dia meratapi nasibnya sebagai Incubus rakus. Tiba-tiba dia merasakan dirinya sedang diperhatikan. Lantas dia pun mendongak, ke lantai lima dimana ruangan kelas Khusus berada.

Hinata sempat terkejut ketika dia menemukan sosok Komaeda Nagito yang sedang bersandar ke jendela, tepat melihat ke arahnya dengan tatapan tajam. Di sebelah pemuda albino itu berdiri Nanami Chiaki, yang lalu tersenyum canggung padanya.

Spontan dia membalas senyuman canggung itu dengan cengiran ceria yang biasa dilakukannya, lalu melambai sebentar sebelum berlari untuk bergabung dengan teman-teman lainnya.

Setelah Hinata mengetahui ada Komaeda memperhatikannya. Untuk sesaat rasa laparnya berkurang. Dia tidak pernah nyaman akan keberadaan si Ultimate keberuntungan. Eksistensi Komaeda selalu membuatnya merinding.

Pertama kali mereka berdua bertemu. Tubuh Hinata sudah bereaksi demikian. Segala instingnya sebagai ras iblis menolak hawa kehadiran si pemuda albino.

"Apa orang tuamu atau kerabatmu adalah seorang pendeta?"

Waktu itu, spontan saja Hinata menanyakannya. Walaupun pada akhirnya dia tidak mendapatkan jawabannya lantaran Komaeda yang langsung menjauhinya. Mungkin karena dia berpikir Hinata tiba-tiba sok kenal dengannya.

Tapi setidaknya dia senang kalau Komaeda tidak menyukainya. Berhubungan dengan seseorang seperti Komaeda Nagito yang sepertinya adalah keturunan berdarah suci hanya akan menjadi alamat buruk baginya.

Mengesampingkan Komaeda. Dia pun harus mulai lebih berhati-hati terhadap sekelilingnya. Beberapa hari ini dia merasa diawasi oleh seorang gadis yang berasal dari kelas khusus, kalau tidak salah perempuan tersebut bernama Kirigiri, orang yang berbakat dalam memecahkan kasus kriminal------Walaupun dari sudut pandang Hinata dia hanya sedang memenuhi kebutuhan sehari-harinya, namun dari sudut pandang manusia, perbuatannya merupakan sebuah tindak kriminalitas. Dalam hal ini, Hinata tidak mampu untuk menyangkal pandangan masyarakat, penyerangan tetaplah penyerangan. Mau tak mau pun dia butuh lebih berhati-hati dalam setiap tindakannya. Bagaikan seekor Harimau yang harus bersembunyi dari mangsanya sendiri.

Bitter Sweet MomentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang