Makeover

583 47 7
                                    

"Ko-komaeda!"

Pagi itu di dalam perjalanan menuju ke sekolah. Komaeda bertemu dengan salah satu siswa yang berasal dari kelas cadangan. Siswa itu adalah Hinata Hajime, pemuda yang tak memiliki talenta apapun walaupun mempunyai saudara kembar yang memiliki title "Ultimate Talent"

Saudara kembar Hinata adalah teman sekelasnya. Karena itulah Hinata kenal baik dengan banyak murid kelas reguler.

"Ada apa Hinata-kun?" tanya Komaeda seraya tersenyum sopan pada saudara kembar orang yang di kaguminya. Dia tidak begitu ingin melibatkan diri dengan seseorang yang tak memilik bakat.

Hinata terlihat ragu. Pemuda bersurai coklat itu menundukan kepalanya sepertinya tidak berani bertatapan mata dengan sinar mata dingin Komaeda.

"....ah itu," Hinata mengosok belakang lehernya dan berbicara lirih.

"Apa...kau suka makanan manis?" tanyanya setelah memberanikan diri untuk melanjutkannya.

Komaeda terdiam, tidak begitu memahami maksud sebenarnya dari pertanyaan tersebut.

Namun dia tidak ingin memperpanjang pembicaraan.

"Aku suka," jawabnya singkat dan masih menunjukan senyuman kalem yang berbeda jauh dengan tatapan mata sedingin esnya.

Seketika wajah Hinata berseri.

Entah apa yang membuat pemuda itu menunjukan reaksi tersebut.

"O-oh!" serunya terdengar makin kikuk.

"Bukannya hari ini valentine? Tadi pagi Izuru sudah di serang oleh para penggemar wanitanya," Komaeda mengetahui betapa ingin Hinata mengubah topik. Langkah pemuda itu semakin cepat mendahului pemuda albino yang barusan di sapanya duluan.

"A-aku baru ingat ada yang masih harus kukerjakan!! Sampai jumpa Komaeda!!" setelah itu Hinata lari kabur dari Komaeda yang sebenarnya sedikit penasaran dengan tingkahnya yang aneh.

OXO

Komaeda sampai di kelasnya. Masih sepi, hanya dirinya seorang yang ada di ruangan tersebut. Lantas pemuda albino itu duduk di bangkunya dan meletakan semuanya bawaannya di atas meja.

Ia ingin mengambil catatan yang kemarin ketinggalan di lokernya. Di rabalah permukaan kayu pada ruang di bawah mejanya. Ia berhenti saat merasakan jarinya menyentuh sesuatu yang ia kira adalah catatan miliknya.

"Apa ini?" tapi yang ia temukan adalah sebuah kotak cantik berhias pita berwarna merah muda.

Penasaran ia membuka kotak tersebut. Padahal dia sudah menyangka kalau kotak tersebut hanyalah perbuatan iseng dari orang-orang yang iri akan talentanya.

Namun isi kotak tersebut rupanya jauh dari bayangannya.

"Ini....." Komaeda tertegun, sibuk mengagumi makanan manis yang ada di dalam kotak.

"Seseorang memberikan ini padaku?" tanyanya masih tidak yakin.

Merasa senang tanpa sadar ia tersipu sambil memegangi kotak tersebut.

"Oh tapi.....ini dari siapa?" menyadari apa yang harusnya tidak di lupakannya. Ia kembali menganalisa keberadaan kotak tersebut.

Setelah beberapa saat membolak-balik tutup kotak tersebut atau mencari tulisan atau catatan yang bisa menjadi petunjuk identitas sang pemberi.

Nihil. Komaeda masih tidak tahu siapa gerangan yang memberikan cupcake cokelat itu kepadanya.

Menghela nafas panjang kecewa. Komaeda bergumam "Kuharap ini tidak di racun atau sejenisnya."

Bitter Sweet MomentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang