Honey Lavender 03

264 31 3
                                    

Pada saat itu adalah era Taisho dimana Jepang masih belum terbuka sepenuhnya terhadap pengetahuan baru dan yang agak asing.

Sangatlah umum apabila seorang anak albino yang di lahirkan berbeda fisik dari anak lainnya di kucilkan dan dianggap anak iblis oleh orang-orang di sekitarnya bahkan oleh keluarganya sendiri.

Komaeda Nagito menghabiskan sisa hidupnya dengan menulis. ia yang mendambakan kehidupan bebas yang penuh akan seni romansa membuat karir menulisnya semakin melambung----puisi, novel, artikel, naskah terpopuler pada era tersebut. Semuanya berada di bawah nama penanya.

Namun Komaeda tidak pernah merasakan kebahagiaan. Seiring berjalannya waktu, depresi menggerogoti jiwanya, menyeretnya jatuh ke dalam jurang keputusasaan. Bunuh diri adalah usaha terakhirnya untuk terbebas dari seluruh penderitaannya.

"Kau punya keberuntungan yang luar biasa kan?" tanya Enoshima sesaat setelah Komaeda di bangkitkan. Wanita berpakaian lady itu tidak mau repot menjelaskan situasinya dan malah cengingisan sambil menanyai sesuatu yang Komaeda gagal pahami.

"Aww orang-orang bodoh itu sama sekali tidak memahami seberapa berharganya talentamu. Tentu saja itu adalah alasan utamaku tidak bisa membiarkanmu mati begitu saja~" oceh Enoshima lalu mengulurkan tangannya pada Komaeda yang tertegun akan sesuatu.

Kobaran api menyala terpantul dari iris kemerahan milik Komaeda. Setelah menyadari keberadaan sang jago merah, ia tidak lagi memperdulikan keberadaan wanita tersebut.

Entah sejak kapan, Komaeda berada di luar. Sementara seluruh rumahnya terbakar. Hanya masalah waktu sampai bangunan tersebut hangus dan menjadi arang.

Para tetangga ikut berkumpul dan menyaksikan amukan sang jago merah yang kemudian di susul oleh pasukan pemadam kebakaran. Semua orang terlalu sibuk memadamkan api, tidak ada yang memperdulikan kehadiran Komaeda maupun Enoshima.

Bahkan di tengah situasi tersebut wanita itu masih memasang senyuman jenakanya. Melihatnya, barulah Komaeda menyadari apabila dirinya sedang berurusan dengan sesuatu yang berada di luar nalarnya.

...

Selama satu dekade Komaeda beradaptasi pada pola kehidupan barunya sebagai salah satu ras kaum supranatural. Di dalam lingkungan tersebut tidak ada lagi yang mencemooh penampilannya, sesuatu yang tak pernah ia sesali setelah menjadi vampir.

Kalaupun ada penyesalan mungkin ada satu hal yang membebaninya. Komaeda tidak pernah sepemahaman dengan Enoshima Junko yang berhasrat besar ingin menjatuhkan dunia ini kedalam keputusasaan. Namun karena hutang budi, sangatlah mustahil bagi Komaeda untuk menolak permintaan Enoshima.

Enoshima Junko menggunakan keberuntungan Komaeda untuk menemukan Kamukura Izuru yang di yakini sebagai ultimate hope atau dalam bahasa yang kini sering di gunakan oleh kaum supranatural adalah "Madu."

Kamukura izuru pada generasi tersebut adalah seorang pria serba bisa, sosok yang di cintai oleh talenta. Dia berasal dari keluarga saudagar kaya dan hidupnya penuh berkecukupan. Maka karna itu ia senantiasa mengeluh tentang betapa membosankan kehidupannya yang terlalu damai tanpa adanya satu pun tantangan.

Setelah melakukan aliansi. Kamukura Izuru banyak melakukan berbagai hal menakjubkan yang membantu rencana Enoshima Junko untuk melancarkan serangan-serangan keputusasaan di berbagai tempat.

Bitter Sweet MomentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang