29|| Kemenangan

43 10 2
                                    

Haloha! Jangan lupa vote dan komen biar aku makin semangat.

Tolong bantu juga share cerita ini ke semua sosial media yang kalian punya')

Ada sedikit bonus di akhir chapter, jangan di skip!

Happy reading')
.
.
.

'Niat+usaha+tekad, menjadikan sosok yang sukses kelak.'

-Raffa Dira Anthony

***

Sorak sorai dari arah podium penonton terus terdengar bersautan. Apalagi ketika Raffa berhasil menjatuhkan Shuttlekock di daerah lawan menggunakan teknik Dropshoot.

Di lapangan, sosok Raffa sedikit merayakan hal itu dengan tersenyum manis ke arah Cilla yang menatapnya bangga. Sungguh, pemandangan yang membuat kaum hawa iri, terlebih yang belum mengetahui status Cilla dan Raffa yang merupakan saudara kandung.

Pertandingan kembali dimulai. Kali ini Service ada di pihak lawan. Raffa sudah mengambil ancang-ancang untuk menerima tangkisan itu.

Pukulan pertama berhasil ditangkis dengan baik oleh Cowok itu.

Suara pantulan dari Raket dan Shuttlekock yang beradu mengisi Lapangan Indoor siang itu. Bersaut-sautan, seiring berbagai teknik pukulan oleh pihak lawan yang tak juga membuat Raffa gentar.

Sampai pada akhirnya, para murid yang menyaksikan pertandingan itu mendesah kecewa saat Raffa kecolongan. Lawannya menggunakan teknik Netting disaat keberadaan Raffa yang jauh dari Net. Hal itu mengakibatkan point yang tadinya 17-16 dengan keunggulan berada di pihak Raffa, kini jadi seri.

Gio, perwakilan dari SMA lawan tersenyum yang terkesan meremehkan pada Raffa. Cowok yang menjadi lawan mainnya di Lapangan juga merupakan saingan untuk mendapatkan gadis yang selama ini Raffa suka.

Ingin rasanya Raffa membuat wajah songong--yang sayangnya rupawan itu menjadi babak belur.

Sebenarnya, sebelum acara dimulai Raffa sudah gelisah. Bukan tentang pertandingannya, melainkan pada sebuah foto yang dikirimkan seseorang padanya.

Di dalam foto itu.

Sandra, gadis baik hati yang setahu Raffa lemah lembut itu terlihat sedang menyoret sebuah foto yang terdapat seseorang yang amat dikenalnya membentuk tanda silang menggunakan tinta merah.

Wajah Sandra terlihat jelas sedang menahan amarah. Raffa tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, hanya saja, ia tidak mengenal sisi lain Sandra yang ada di foto itu. Dan, itu membuat Raffa gelisah.

Teriakan dari murid SMA Samantha membuyarkan lamunan Raffa.

Service kini ada di dalam kendalinya.

'Fokus, please!' batin Cowok itu sebelum melakukan Service menggunakan teknik Backhand.

Beberapa menit berlalu, pointnya saling mengejar. Tak memungkiri, kedua atlet muda Badminton yang kini tengah beradu di tengah Lapangan itu sama-sama berbakat dan memiliki kualitas tersendiri.

                        ***

"Panas ih, lama banget deh Bang Raffa menangnya." gerutu Cilla di tengah tribun penonton sambil mengipasi wajahnya dengan telapak tangan Mahda.

Mahda yang tangannya dijadikan tumbal pun hanya bisa berdiam pasrah. Malas, untuk terus menanggapi gerutuan gadis di sebelahnya.

"Gue beliin minum, ya?" tawar Mahda pada Cilla juga Keyla yang duduk di samping Cilla.

SATU SAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang