Setelah selesai memakamkan anaknya kaia, Ali memutuskan untuk pulang terlebih dahulu sedangkan Andre ia langsung pergi ke rumah sakit setelah ibu resi memberikan kabar bahwa kaia sudah sadar
"Assalamualaikum Bun" ucap Ali mengetuk pintu rumahnya
"Walaikumsalam" ucap Prilly membuka pintu rumahnya, ia begitu terkejut melihat penampilan suaminya yang terlihat lusuh di tambah baju dan celana yang di kenakan suaminya begitu kotor
"Astaghfirullah ayah, kenapa kotor kayak gini, ayo masuk" ucap Prilly menuntun suaminya untuk masuk ke dalam rumah mereka
"Nicolette mana" tanya Ali
"Ada lagi tidur, aku ambilin air minum dulu yah" ucap Prilly beranjak dari duduknya
"Nanti aja deh Bun, aku mau mandi dulu" ucap Ali yang langsung pergi ke dalam kamar mandi
Prilly pergi ke kamar untuk menyiapkan baju suaminya
Oeeee oeeee oeeee
"Eh anak bunda udah bangun, yu sini Mimi dulu" ucap Prilly langsung menyusui anaknya
Tak lama Ali keluar dari kamar mandi dan langsung mengenakan pakaian yang sudah prilly siapkan
"Anak ayah lagi apa sih nak" ucap Ali menciumi pipi anaknya
"Aku lagi Mimi ayah" ucap Prilly mewakili anaknya
"Mimi yang banyak yah nak, biar sehat dan cepat gede" ucap Ali mengelus-elus pipi anaknya dengan penuh kasih sayang
"Oh iya tadi kamu kenapa kok pulang-pulang baju kotor kayak gitu" tanya prilly kepada suaminya
"Aku abis dari pemakaman"
"Pemakaman? Siapa yang meninggal yah" ucap Prilly terkejut, pasalnya tadi suaminya ijin untuk mengantar kaia ke rumah sakit, kenapa malah ke pemakaman siapa yang meninggal?
"Anak kaia" ucap Ali dengan pelan, ia merasa begitu sedih atas kepergian keponakannya yang selama ini banyak orang nanti-nantikan kehadirannya, termasuk dirinya
"Inalillahi wainnailaihi roziun, kamu yang bener jangan bercanda" ucap Prilly yang masih belum percaya
"Aku nggak lagi becanda Bun" ucap Ali meyakinkan
"Astaghfirullah, terus kaia nya gimana baik-baik aja kan"
"Alhamdulillah kaia baik-baik aja,tinggal pemulihannya aja" ucap Ali
"Aku boleh kan nengok kaia" ucap Prilly kepada suaminya
"Boleh tapi nanti yah,sore aja kita ke sananya" ucap Ali mengelus rambut istrinya
"Aku nggak nyangka banget loh yah, kasian kaia baru aja kemarin dia cerita kalau bayi yang ada di kandungannya jarang banget nendang, terus aku bilang memang di usia 8 mau 9 bulan itu udah jarang banget gerak karena dia posisinya sudah mulai masuk jalan lahir" ucap Prilly ia ikut berduka atas kepergian anak kaia, bagaimanapun pasti kaia cukup sedih atas kepergian anak yang ia nanti-nantikan selama 4 tahun ini
"Ya mau gimana lagi Bun, Allah lebih sayang sama anak kaia, kita cukup doakan saja untuk anak kaia, dan kaia juga semoga cepat pulih lagi" ucap Ali
"Itu pasti yah, eh ayah udah makan belum" tanya prilly kepada suaminya yang kini tengah memeluknya dari belakang
"Belum lapar nanti aja, kamu udah makan" ucap Ali balik bertanya
"Aku udah makan, nggak boleh gitu dong yah kamu harus makan kalau sakit gimana, nih gendong dulu dedenya aku mau nyiapin makan kamu dulu" ucap Prilly menyerahkan baby Nicolette kepada suaminya
KAMU SEDANG MEMBACA
perjalanan hidup (Aliando Dan Prilly)
Teen Fictionhidup itu tidak seindah yang kita bayangkan, begitupun dengan perjalanan hidup yang tak semulus jalan tol, kalau di ibaratkan hidup itu seperti kita mengaspal jalan butuh proses dan perjuangan untuk membuat jalanan itu menjadi mulus