Saat di tengah perjalanan menuju club', Ali meminta temannya untuk menghentikan mobil yang mereka tumpangi
"Verrel, berenti dulu doang" ucap Ali menepuk pundak Verrel
"Mau ngapain sih Li," ucap Verrel memarkirkan mobilnya di pinggir jalan
"Kebelet ya Lo" tanya Rizky
"Eh sorry, gue kayaknya nggak bisa ikut sama kalian" ucap Ali menatap temanya dengan tidak enak hati
"Ah Lo mah gitu nggak asik,,, terus mau ngapain Lo turun disini" tanya Rizky
"GPP gue kepikiran aja sama anak gue kasian juga Prilly ini udah malam, pasti mereka nungguin gue" ucap Ali
Entah seketika pikirannya tertuju pada anak dan istrinya yang sedang berada di rumah
Ali mengutuk kebodohannya sendiri, kenapa gara-gara masalah sepele seperti ini ia harus meninggalkan istri dan anaknya selarut ini
"Yaudah deh kalau gitu kita putar balik aja, lagian nggak seru kalau salah satu diantara kita nggak ada yang ikut" ucap verrel
"Eh GPP, kalau kalian mau nongkrong, nongkrong aja, jangan karena gue nggak ikut kalian pada nggak jadi" ucap Ali merasa tidak enak hati, karena gara-gara dirinya tidak ikut semuanya jadi imbasnya
"GPP lagian gue juga udah nggak mood buat nongkrong, ngantuk juga" ucap Verrel
"Yaudah gue turun disini aja, makasih ya buat semuanya" ucap Ali turun dari mobil verrel
"Lo beneran mau turun disini,nggak sekalian gue anterin sampe rumah" tanya verrel
"GPP lagian ini udah Deket kok sama rumah gue"ucap Ali
"Yaudah kita duluan ya" ucap verrel mulai menjalankan mobilnya meninggalkan Ali yang kini tengah berdiam diri di pinggir jalan
Tak sengaja matanya menatap toko bunga yang ada di sebrang sana, langkah demi langkah Ali menghampiri toko bunga yang masih buka itu
"Ada yang perlu saya bantu de" ucap si penjaga toko bunga
"Aku mau bunga ini deh pak" ucap Ali tersenyum menatap bunga yang begitu cantik
"Wah pasti buat ibunya ya, besok kan hari ibu, banyak juga tadi yang beli seumuran Ade ke sini buat spesial hari ibu besok katanya" ucap si bapak penjual bunga itu seraya memberikan sebuket bunga yang sudah tersusun dengan cantik
Semuanya jadi berapa pak" tanya Ali seraya menerima bunganya
"100rb de" ucap pedagang tersebut
Ali pun mengeluarkan uang selembar yang bernominal 100rb dan memberikannya kepada sang penjual
"Terimakasih pak" ucap Ali tersenyum ramah dan meninggalkan toko bunga tersebut
Bibirnya tersenyum menatap sebuah buket bunga yang ada di tangannya, pasti istrinya senang
Seketika ia mengingat ucap si bapak penjual tadi, besok hari ibu?
Wah kebetulan sekali, Ali akan meminta maaf dan sekalian mengucapkan selamat hari ibu kepada istrinya
******
"Kabar apa kak" tanya Prilly penasaran
Bukanya menjawab Kaia malah memeluk adik iparnya dengan erat
"Akhir pril, hikssss,,,, akhirnya" ucap Kaia menangis saking bahagianya
Prilly yang melihat kakak iparnya menangis menatap masa Andre dengan tatapan penuh tanya
KAMU SEDANG MEMBACA
perjalanan hidup (Aliando Dan Prilly)
Fiksi Remajahidup itu tidak seindah yang kita bayangkan, begitupun dengan perjalanan hidup yang tak semulus jalan tol, kalau di ibaratkan hidup itu seperti kita mengaspal jalan butuh proses dan perjuangan untuk membuat jalanan itu menjadi mulus