Setelah 3 hari di rawat akhirnya kaia di perbolehkan untuk pulang"Alhamdulillah bu kaia hari ini boleh pulang, banyak istirahat jangan kerja yang berat-berat dan banyak pikiran, jangan lupa Minggu depan cek up lagi ke sini ya bu" ucap dokter setelah memeriksa kondisi kaia yang semakin membaik dari sebelumnya
"Baik makasih banyak dok" ucap kaia tersenyum
"Iya sama-sama Bu kalau begitu saya permisi" ucap dokter keluar dari ruang rawat kaia
"Ibu, Andre urus administrasinya dulu ya" ucap Andre kepada ibu mertuanya
"Iya nak, ibu sama kaia tunggu sini ya" ucap ibu resi
"Iya Bu, yank tunggu bentar yah" ucap Andre mengecup kening kaia sebelum pergi untuk mengurus administrasi
*
*
*
*
"Bun, Udah beres belum masaknya" Ali menghampiri istrinya yang tengah memasak di dapur
Sekarang Ali dan prilly tengah berada di rumah kaia, mereka berencana untuk menghibur kaia supaya tidak sedih lagi dengan memasak makanan kesukaan kaia, dan mengindap untuk beberapa hari kedepan"Belum yah,sebentar lagi emangnya kenapa sih" ucap Prilly yang masih sibuk dengan masakannya
"Kata ibu, kaia udah di jalan" ucap Ali
"Yang bener, baru nyampe mana" ucap Prilly mematikan kompornya karena masakan yang ia masak sudah matang
"Katanya udah mau masuk kompleks" ucap Ali seraya mengambil goreng ayam yang sudah tertata rapi di atas meja makan
"Jorok banget sih, kalau mau makan cuci tangan dulu Jangan main comot-comot aja, tangan kamu tuh banyak bakterinya itu"
"Kata siapa banyak bakterinya sok tau" ucap Ali mengigit ayamnya
Tiiinnn tinnn 🚕
"Kayaknya itu kaia deh yah" ucap Prilly menatap suaminya
"Ia kali biarin aja lah ada suaminya ini" ucap Ali sedang menikmati ayam gorengnya
"Kamu gimana sih bantuin lah, ayo ke depan" ucap Prilly mencubit pinggang suaminya, ia heran dengan suaminya bukanya menyambut kedatangan kakaknya yang masih berduka ini malah asik sendiri dengan ayam gorengnya
"Ausstt, sakit Bun kamu apa-apaan sih, lagian tanggung ini Bun,tinggal satu gigit lagi abis" ucap Ali menatap ayam goreng di tangannya
"Buang atau aku nggak kasih jatah selama 1 Minggu" ucap Prilly menatap suaminya horor
"Iya-iya serem banget ancamannya" ucap Ali yang langsung membuang ayam gorengnya begitu saja, ia takut dengan ancaman istrinya itu malah lebih serem dari film horor Anabel
"Aaeee,siapa sih yang buang tulang ayam sembarangan" ucap ibu resi memegang keningnya yang terasa sakit
"Ibu,,ibu kenapa" ucap Prilly menghampiri ibu mertuanya yang sedang meringis kesakitan
KAMU SEDANG MEMBACA
perjalanan hidup (Aliando Dan Prilly)
Fiksi Remajahidup itu tidak seindah yang kita bayangkan, begitupun dengan perjalanan hidup yang tak semulus jalan tol, kalau di ibaratkan hidup itu seperti kita mengaspal jalan butuh proses dan perjuangan untuk membuat jalanan itu menjadi mulus