Part 27
Sudah tiga hari Prilly tak kunjung sembuh, malah rasa mual'a semakin parah, perutnya sama sekali tidak bisa menerima makanan, apapun yang ia makan akan berakhir dengan muntah
Akhirnya Ali memutuskan untuk membuat istrinya ke rumah sakit, karena tidak tega melihat istrinya yang muntah setiap hari
"Udah Ali perut aku sakit, aku udah nggak bisa Nerima makanan lagi rasanya mual" ucap Prilly menutup mulutnya dan menggelengkan kepalanya pertama kalau dia sudah tidak kuat lagi
"Yaudah kita ke rumah sakit aja ya, nggak ada penolakan pokoknya, aku kasian sama kamu Bun harus sakit kayak gini, setidaknya kita periksa dulu ke dokter biar tau kamu tuh sakit atau hamil" ucap Ali membujuk istrinya untuk mau di bawa ke dokter, dan akhirnya Prilly menganggukkan kepalanya pertama kalau dia mau
.
.
.Kini mereka sudah berada di sebuah rumah sakit yang ada di daerah ibu kota, Prilly tengah duduk di kursi sedangkan Ali berdiri menunggu giliran untuk di panggil
"Kamu kuat kan" tanya Ali kepada istrinya yang kini tengah duduk di sampingnya
"Kuat dong, kok lama ya, aku takut Dede nangis di rumah" ucap Prilly ia kepikiran dengan anaknya yang ia titipkan kepada Kaia tadi sebelum kesini
Bagaimana kalau anaknya rewel, atau ingin meminum ASI'a, itulah yang ada di pikirannya saat ini
"Sabar bentar lagi kayaknya, kamu tenang aja Dede pasti anteng kan sama mommy dan Daddy'a di rumah" ucap Ali menggenggam tangan istrinya berusaha menenangkannya
Tak lama nama Prilly pun di panggil oleh suster
"Ibu Prilly Latuconsina" ucap suster
"Iya saya sus" ucap Prilly mengangkat tangannya
"Silahkan masuk Bu, dokter sudah menunggu di dalam" ucap suster dengan ramah
"Terimakasih sus" ucap Prilly dan Ali tersenyum ramah dan langsung masuk ke dalam
Sesampainya di ruangan dokter Prilly dan Ali langsung duduk di kursi yang ada di depan meja dokter
"Ada keluhan apa Bu Prilly" tanya dokter seraya menatap wajah Prilly dan Ali
"Ini Dok, akhir-akhir ini saya sering sakit perut,pusing, terus muntah-muntah" ucap Prilly menjelaskan keluhan-keluhan yang ia alami saat ini
"Udah berapa hari Bu Prilly mengalami keluhan ini" tanya dokter
"Sekitar 3 hari dok" ucap Prilly
"menstruasi lancar" tanya dokter sekali lagi
"Alhamdulillah lancar dok" ucap Prilly
"Baik kalau begitu kita periksa dulu, silahkan ibu Prilly berbaring di sini biar saya periksa" ucap dokter mempersilahkan Prilly untuk berbaring
Sedangkan Ali hanya menatap istrinya yang kini tengah di periksa oleh dokter, jika istrinya itu hamil ia sungguh berterimakasih kasih kepada Allah yang telah mempercayainya untuk menjaga titipannya, kalaupun tidak ia hanya meminta yang terbaik untuk istrinya untuk sehat kembali
KAMU SEDANG MEMBACA
perjalanan hidup (Aliando Dan Prilly)
Fiksi Remajahidup itu tidak seindah yang kita bayangkan, begitupun dengan perjalanan hidup yang tak semulus jalan tol, kalau di ibaratkan hidup itu seperti kita mengaspal jalan butuh proses dan perjuangan untuk membuat jalanan itu menjadi mulus