Prilly sekarang sudah berada di kampus, tempat dimana ia menimba ilmu selama 1 tahun ini
Akhirnya Prilly sudah selesai mengurus perpindahannya, sekarang dirinya bukan lagi mahasiswi di kampus ini lagi
Sedih rasanya, apalagi harus berpisah dengan teman-temannya terutama Mila yang selama ini selalu ada di sisinya, mengerjakan tugas bersama, bahkan sering membeli buku untuk tugas kuliah bersama
Sebelum pulang Prilly memutuskan untuk bertemu dengan teman-teman sekedar untuk mengucapkan selamat perpisahan
"Prilly Lo beneran mau pindah dari kampus ini" tanya Nia
"Iya nia, bagaimanapun sekarang gue udah jadi seorang istri jadi harus ngikut kemanapun suami gue pergi" ucap Prilly tersenyum kepada teman-teman
"Ahhh gue jadi sedih kan, nggak ada Lo lagi disini, setelah cuti sekian bulan dan Lo sekarang kembali cuman buat berpisah " ucap Ajeng
"Kan masih bisa ketemu nanti, kalian jangan lupa nanti pada main ya ke rumah gue,,, pokoknya gue tunggu" ucap Prilly
"Ahh pengen peluk" ucap tea
"Uhhh sini pulek-peluk" ucap Prilly merentangkan tangannya hingga mereka semua berpelukan untuk terakhir kali
"Ahhh kok Lo nggak ngajak-ngajak gue sih, gue juga mau di peluk" teriak Mila yang baru saja datang langsung ikut berpeluang dengan temannya
"Woo telat Lo" ucap Nia
"Gue ke jebak macet tadi, eh pril Lo beneran mau pindah dari kampus ini" ucap Mila
"Iya mil, ahhh gue Bakalan kangen sama Lo, sama kalian semua pokoknya" ucap Prilly mulai meneteskan air matanya, terharu karena harus berjauhan dengan temannya
"Sama kita juga pasti kangen sama Lo" ucap ajen
"Eh iya anak Lo mana,pasti udah gede ya" tanya Mila
"Anak gue ada dirumah sama mama, udah 2 bulan usianya" ucap Prilly tersenyum
"Ya padahal gue pengen temu, pasti gemesin deh" ucap tea
"Sama gue juga, apalagi pas liat postingan-postingan Lo uhhh rasanya gue pengen cubit tuh Pipinya yang kayak balon" ucap Milla gemas sendiri
"Hahaha nanti deh ya, makanya kalau Lo pengen ketemu anak gue Lo harus main nanti ke rumah gue" ucap Prilly tersenyum menlihat teman-temannya yang begitu antusias ingin bertemu dengan anaknya
Ah rasanya Prilly jadi kangen kepada anaknya, padahal cuman beberapa jam saja ia tinggalkan tapi rasanya ingin segera pulang untuk mendekap tubuh mungil anaknya yang begitu menggemaskan
"Insyaallah deh kita nanti main ke sana"
"Yaudah gue pamit ya, kalau gue punya salah tolong di maafin, belajar yang rajin Lo pada biar nilainya bagus, semoga nanti kita menjadi orang yang sukses dan berguna buat banyak orang" ucap Prilly
"Aamiin hati-hati ya, jangan lupain kita ya pril meskipun nanti Lo udah punya temen baru disana" ucap Mila
"Pokoknya kita. Harus jaga pertemanan ini sampai nanti" ucap tea
"Iya betul itu" ucap Nia dan Ajeng
"Nggak kok, bagaimanapun kalian tetap temen gue, kita akan berteman sampai kapanpun" ucap Prilly tersenyum
"Weyy pak dosen udah Dateng tuh, buruan masuk kelas" ucap Dion memberitahu bahwa dosen sudah ada di kelas
"Iya bentar" ucap tea
Sebelum benar-benar berpisah mereka kembali berpeluang
Kita masuk kelas dulu ya pril, hati-hati di jalan" ucap Mila melepaskan pelukannya"Iya pasti, Kalian masuk gih, gue pamit ya assalamualaikum" ucap Prilly melambai-lambaikan tangannya dan tersenyum meninggalkan temannya
KAMU SEDANG MEMBACA
perjalanan hidup (Aliando Dan Prilly)
Fiksi Remajahidup itu tidak seindah yang kita bayangkan, begitupun dengan perjalanan hidup yang tak semulus jalan tol, kalau di ibaratkan hidup itu seperti kita mengaspal jalan butuh proses dan perjuangan untuk membuat jalanan itu menjadi mulus