Bab 70 : Kekacauan di Sekolah

702 122 5
                                    

Tempat di belakang rumah Pak Min adalah tempat pertemuan rahasia Ari dan Tata di sekolah. Tapi kini jadi tempat bertemunya teman-teman Ari. Walau Ari tidak tahu apa yang akan mereka lakukan, ini adalah hari yang paling melegakan buatnya. Tapi sepertinya ada orang lain lagi yang tahu tempat rahasia Ari dan Tata. Dari samping rumah Pak Min terdengar suara langkah-langkah orang mendekat. Dan beberapa murid muncul di hadapan Ari dan teman-temannya. Ternyata Drago bersama kelompoknya. Mereka ada enam orang. Di antara mereka ada Jodi.

"Wah-wah, sudah diusir dari taman, ternyata kalian pada ngumpet di sini," kata seorang dari mereka yang berbadan paling besar.

"Tata! Ngapain kamu ada di sini?" pekik Jodi. Di sekolah, tidak akan ada yang menyangka Tata bergaul dengan anak-anak yang mereka sebut 'freak'.

Tata hanya bengong melihat tatapan Jodi dan teman-temannya. Tapi Ari sudah maju selangkah di depan Tata.

"Tata! Sini! Jangan dekat-dekat sama mereka!" teriak Jodi.

"Lagian, mending kalian bubar, sebelum aku laporkan kepala sekolah," kata Drago sok cool.

Wira pun maju mendekati Drago dengan muka yang penuh emosi.

"Hei, kalau mau berantem, ayo berantem," Kata anak berbadan besar," Kita tunggu aja, siapa yang dikeluarkan dari sekolah."

Wira pun menghentikan langkahnya, walau matanya tambah nanar memandangi Drago dan kelompoknya.

"Tata...!" teriak Jodi sekali lagi sembari melambaikan tangannya menyuruh Tata bergabung dengan kelompoknya.

Tata hanya terpaku menggigit bibirnya. Dia beringsut sembunyi di belakang Ari. Lalu Toha maju ke depan, berdiri di samping Wira. Nara pun menyusul, berdiri di samping Toha.

"Jangan sok jagoan deh kalian!" kata anak berbadan besar sembari mengepalkan tangannya.

Tapi tiba-tiba Nara mendekap badan dengan tangannya. Sepertinya dia merasa kedinginan. Lalu di pintu penghubung ke toilet muncul sosok bongkok berwajah tengkorak. Nara, Toha, Wira dan Ari yang melihat sosok itu jadi tegang. Mereka pun mundur beberapa langkah karena sosok itu mulai bergerak mendekat. Sementara Drago dan kelompoknya yang tidak melihat sosok itu, tertawa terpingkal-pingkal melihat Ari dan teman-temannya yang kini sudah mundur sampai pojok belakang.

"Dasar freak lo semua," kata anak berbadan besar di tengah tawanya.

"Udah freak, pecundang lagi," tambah Drago.

Mereka tertawa semakin kencang. Kecuali Jodi. Dia hanya diam. Matanya nanar memandangi Tata yang sembunyi di belakang Ari. Lalu Ari dan teman-temannya terlihat tambah tegang. Bukan karena kelompok Drago yang kini di atas angin mem-bully mereka, tapi karena sosok bongkok berwajah tengkorak yang mulai berputar-putar di antara Drago dan kelompoknya. Sosok itu seperti sedang mengendus mereka satu per satu. Sementara Drago dan kelompoknya benar-benar tidak tahu akan kehadiran sosok itu. Justru mereka malah terus tertawa dan Jodi sepertinya sudah tak sabar untuk menjemput Tata. Tapi lama-lama sosok itu hanya berputar-putar di sekitar Jodi. Saat Jodi hendak melangkahkan kakinya mendekati Tata, sosok bongkok itu masuk ke badan Jodi. Dan tiba-tiba Jodi jadi berjalan bongkok layaknya kakek-kakek. Dia berputar-putar dengan tangan seperti membawa tongkat.

"Jodi, kenapa kamu?" tanya Drago yang mulai sadar ada yang aneh dengan Jodi.

Jodi masih berputar-putar di antara kelompoknya sembari terkekeh seperti kakek-kakek. Kelompok Drago yang lain pun jadi kaget. Mereka mulai menjauhi Jodi. Tapi semakin mereka menjauhi Jodi, semakin Jodi mengejar mereka. Drago dan kelompoknya pun lari terbirit meninggalkan tempat itu. Sementara Jodi tetap mengejar mereka walau jalannya terseret-seret dengan badan bongkok.

Komplotan Tidak Takut HantuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang