Sehun mengerjapkan matanya kala merasa sinar matahari memaksa masuk melalui celah-celah jendela. Ia mengerang, mencoba merenggangkan otot-otot tubuhnya yang serasa remuk. Sehun sedikit meringis saat merasakan bagian bawahnya yang sakit.
Setelah mata bulan sabit itu terbuka, Sehun mengedipkan kedua matanya lucu, melihat sekeliling, dan berakhir pada sebuah jam besar di meja samping ranjang tidur sang kekasih itu. Jam sudah menunjukan pukul tujuh.
Sehun memiringkan tubuhnya ke samping, menatap Chanyeol yang masih asik dengan dunia mimpinya.
Sesaat kemudian, Sehun meraba-raba tubuhnya kebingungan.
"Perasaan Sehun langsung tidur deh semalem. Tapi kenapa Sehun pake baju? Semalem kan.. "
Wajah Sehun memerah malu. Pipinya pun terasa panas kala ia mengingat kegiatannya dengan sang kekasih tadi malam.
Sehun tersenyum. Ah, pasti sang kekasih yang tak membiarkan kulit mulusnya di terpa dinginnya angin malam.
Sehun menatap wajah damai Chanyeol dengan penuh syukur. Dia adalah manusia yang sangat beruntung bisa menjadi pujaan hati dari seorang Park Chanyeol.
Chanyeol dengan segala kelembutannya. Semalam memang bukanlah kali pertama mereka berhubungan, namun Chanyeol selalu berusaha memperlakukan Sehun dengan lembut dan penuh kasih sayang. Bahkan saat Chanyeol di kuasai nafsu pun, ia tak akan membuat Sehun terluka. Justru ia akan menerbangkan Sehun ke awang-awang dengan segala kenikmatan yang si berikannya.
Chanyeol itu penuh kasih sayang. Selama menjadi kekasih Chanyeol, Sehun selalu di perlakukan dengan sangat baik. Chanyeol tak pernah menyakitinya. Justru Sehun selalu merasa bahwa dialah yang merepotkan Chanyeol.
Sehun sadar dengan segala kekurangannya. Ia hanyalah seorang pria lemah yang tak akan bisa melakukan apapun untuk membantu Chanyeol. Jangankan untuk membatu Chanyeol, membantu dirinya sendiri pun kadang ia tak sanggup.
Memikirkan itu, air mata Sehun menetes begitu saja. Oh Tuhan, Sehun benar-benar mencintai Chanyeol. Dan dia akan selalu berdo'a agar tuhan melindunginya dimanapun sang pujaan hati itu berada.
Sehun beringsut ke pelukan Chanyeol. Ia tenggelamkan wajah manisnya di dada sang kekasih. Pelukan Chanyeol adalah penyemangatnya, pembangkitnya juga penenangnya.
Chanyeol mengerjapkan mata kala merasakan pergerakan sang kekasih yang masuk kedalam pelukannya.
Tangan Chanyeol terangkat, mengusap-usap belakang kepala Sehun dengan lembutnya.
"Selamat pagi sayang." sapa Chanyeol dengan suara seraknya.
Sehun hanya mengangguk di pelukan Chanyeol. Ia semakin mengeratkan pelukannya, hingga Chanyeol merasa sedikit sesak.
"Sayang?" panggil Chanyeol, namun Sehun malah menggeleng ribut di pelukannya. Chanyeol mulai khawatir saat merasakan baju nya sedikit basah.
"Hey sayang kau menangis?" tanya Chanyeol sambil berusaha melepaskan pelukan Sehun agar ia bisa melihat wajah sang kekasih.
Pelukan itu terlepas dengan sedikit paksaan dari Chanyeol. Bisa Chanyeol lihat hidung dan mata Sehun memerah.
Sehun mendudukan dirinya.
"Hiks... " isak Sehun sambil mengucek matanya. Chanyeol ikut bangkit dengan perasaan khawatir.
"Hey, ada apa sayang? Apa hyung menyakitimu?" tanya Chanyeol, tangan nya menghapus air mata Sehun yang terjatuh di pipi chubi nya.
Sehun menggeleng.
"Kalau begitu ada apa sayang? Kenapa kau menangis? Ayo ceritakan pada hyung." bujuk Chanyeol dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mafia's Hidden Side (CHANHUN) - (Complete)
FanfictionPark Chanyeol. Dia seorang Mafia. Kejam dan tak berperasaan pada lawannya. Dia tak pernah segan-segan pada musuhnya. Titah nya adalah mutlak. Dia tak pernah bermain-main dengan ancamannya. Namun, dia punya sisi tak terduga. Sisi lembut bahkan manj...