Chapter 28 : New Life

719 89 21
                                    

Baekhyun sedang memandang lurus pada matahari terbit dari balkon apartemennya. Matanya menatap lurus kedepan, namun pikirannya kosong. Tak ia pungkiri jika ucapan Seung Gi kemarin masih terngiang jelas di telinganya.

Setelah semua urusannya selesai, Kemarin, Baekhyun bergegas pulang menuju apartemen yang biasa ia pakai saat bertugas disini. Sesampainya di apartemen, dia segera mencari kebenaran ucapan Seung Gi soal kematian ayahnya.

Dan ia harus menelan pil pahit saat ucapan Seung Gi itu terbukti  benar. Ternyata Hyun Jin, ibu kandungnya sendiri yang membunuh ayah kandungnya. Baekhyun menyesal tak mencari tahu keberadaan ayahnya sedari dulu, karena di pikirannya, ayahnya tak pernah memperdulikannya. Ayahnya sama saja seperti ayah Sehun, tak ingin tahu tentang anak nya sedikitpun. Itulah yang dulu ia tanamkan dalam hatinya.

Namun, saat ia lihat bahwa ayah Sehun ternyata mencari Sehun selama ini, Ia iri. Namun hati kecilnya tetap berharap jika suatu saat ayahnya akan datang menemukannya.

Dan ternyata, semua itu hanya akan menjadi angan-angan selamanya. Karena sang ayah, mungkin sedang berbahagia di atas sana.

Kai menatap punggung Baekhyun dengan sendu. Baekhyun sudah menceritakan semuanya semalam. Bahkan semalaman ia membantu Baekhyun mencari kebenaran ucapan Seung Gi itu.

Kai berjalan mendekat pada Baekhyun. Ia peluk Baekhyun dari belakang. Di kecupnya pundak dan leher Baekhyun dengan lembut.

"Bee Sayang, Are you okay?"

Baekhyun menolehkan kepalanya, bersitatap dengan mata hitam kelam milik kekasihnya. Ia tersenyum.

"Yeah. I'm okay."

Kai mengeratkan pelukannya. Ia kecupi kepala sang kekasih dengan sayang.

"Bee, kenyataan apapun yang kau ketahui kemarin tak akan mengubah fakta bahwa kau tak sendirian. Disini ada aku, Sehun, Chanyeol hyung, dan seluruh anggota Dokgo dan Park Corp yang akan berjalan di sampingmu."

Air mata Baekhyun menetes untuk kesekian kalinya mendengar perkataan Kai. Ia pegang erat tangan Kai yang melingkar di perutnya.

"Aku hanya menyesal Kai. Jika aku mencari tahu sedari awal, aku tak akan menyimpan kebencian atau pengharapan pada kenyataan yang ternyata begitu menyakitkan. Aku anak yang buruk."

"Bee, semua ini takdir. Kau mengalami hal yang sangat berat sedari kecil. Kau pun hanya seorang manusia biasa, sayang."

Baekhyun mengangguk sambil menghapus air mata dari pipinya.

"Terima kasih Kai. Terima kasih untuk semuanya." ucap Baekhyun tulus.

Kai tersenyum.

"Sama-sama, sayang. Jika kau punya beban apapun itu, jangan ragu untuk membaginya dengan ku. Sebentar lagi kita akan menikah. Aku akan menjadi suamimu."

"Ah ya, kita sebentar lagi akan menikah. Kau sudah mempersiapkan semuanya Kai?"

"Yah aku sedang mempersiapkannya. Kau hanya harus duduk tenang, dan bersiap untuk menjadi Ratu di hidupku nanti." gombal Kai, membuat Baekhyun memutar matanya malas. Namun ia tak dapat menyembunyikan rona merah yang menjalar dari pipi sampai telinganya.

"Ck! Mulut manis mu itu benar-benar. Dan aku ingin ada banyak hidangan dari strawberry di pernikahan kita nanti."

Kai terkekeh.

"Mulut ku memang tak kalah manis dan memabukan dari milikmu, sayang. Kau sudah sangat sering mencobanya. Bahkan lebih dari itu." ucap Kai menggoda Baekhyun dengan seringainya. Dan bisa ia rasakan tangan lentik Baekhyun yang mencubit tangan kekarnya, membuat Kai semakin tergelak.

The Mafia's Hidden Side (CHANHUN) - (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang