Chapter 17 : Pain

844 94 16
                                    

Sehun sedang terbaring lemah di ranjang tempat tidurnya setelah tak sadarkan diri selama kurang lebih dua jam lamanya.

Baekhyun datang membawa sebuah baskom berisi air hangat dan juga sebuah handuk kecil.

"Oh, kau sudah sadar Sehun-ie?"

"Hy-hyung... " ucap Sehun lemah sembari berusaha bangkit dan Baekhyun langsung menahannya.

"Eitss.. Kamu mau apa Sehun-ie? Kamu masih lemah dan masih harus banyak beristirahat."

"T-tapi Eomma akan marah hyung."

Baekhyun memaksa Sehun untuk kembali berbaring.

"Jangan pikirkan tentang itu dulu Sehun-ie. Hyung yang akan membereskan rumah. Jadi Eomma tak akan memarahi mu." ucap Baekhyun lemah lembut sembari meletakan handuk kecil itu di dahi Sehun.

Baekhyun pandangi wajah Sehun yang begitu pucat, juga tubunnya yang begitu kurus. Ia merasa menjadi kakak terburuk di dunia saat ia tak bisa melakukan apapun untuk adiknya yang terlihat begitu tak berdaya.

"Sehun-ie, tidurlah lagi. Hyung akan mencoba mencari sesuatu yang bisa kau makan."

Sehun menurut begitu ia melihat tatapan memohon Baekhyun padanya. Ia menutup mata, mencoba beristirahat tanpa membantah.

Baekhyun berjalan keluar kamar, menuruni tangga menuju dapur. Ia mencari apapun yang bisa ia masak untuk Sehun.

Rasanya Baekhyun ingin menangis saat yang ia temukan hanyalah secangkir beras dan satu butir telur.

"Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan? Ini adalah bahan makanan terakhir yang kami punya, sedangkan aku tak tahu kapan Eomma akan pulang. Aku tak bisa keluar rumah untuk meminta bantuan atau eomma akan menyiksa Sehun-ie sebagai pelampiasannya. Ya Tuhan... Tolong aku.."

The Mafia's Hidden Side (CHANHUN) - (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang