Chapter 32 : Please Don't Leave

758 87 9
                                    

Dan kini dunia Chanyeol serasa hancur setelah dua minggu lalu, saat Junmyeon keluar dari ruang operasi dan mengatakan jika Sehun dinyatakan koma. Belum lagi, saat hatinya semakin di remas-remas begitu melihat buah hatinya yang juga harus terbaring lemah di dalam inkubator.

Chanyeol memasuki ruang ICU dimana Sehun terbaring lemah dengan segala alat penunjang yang terpasang di tubuh pucatnya.

Langkah Chanyeol terasa berat. Ia ingin sekali meraung namun air matanya bahkan sudah tak mau turun. Lara di hatinya sudah terlalu menumpuk untuk di lerai dengan air mata.

Perkataan Junmyeon tempo hari selalu menghantui pikirannya. Menakut-nakuti Chanyeol dan mejatuhkannya pada jurang terdalam dari sisi menyedihkannya.

"Bayi laki-laki mu telah lahir dengan selamat Chan, meskipun dia harus berada di inkubator karena keadaanya yang lemah. Dan untuk Sehun, keadaannya kritis saat operasi berlangsung. Tekanan darah dan detak jantungnya melemah. Bahkan kami sempat kehilangannya beberapa saat. Jadi dengan berat hati, aku harus memberitahumu jika Sehun dinyatakan koma."

Chanyeol mendekat pada ranjang Sehun. Di perhatikannya wajah cantik sang istri yang semakin memucat itu lamat-lamat.

"Hai sayang." sapanya. Senyum getir dengan bibir yang terasa bergetar itu Chanyeol paksakan untuk ia tunjukan pada sang istri.

"Hyung merindukanmu."

Ucapnya. Ia condongkan tubuhnya kedepan, lalu menciun dahi Sehun lama. Matanya terpejam menahan segala perasaan yang seperti meledak dalam dirinya.

Chanyeol ingin menangis, tapi ia tak bisa. Chanyeol ingin mengadu, tapi pada siapa? Pujaan hatinya, tempatnya pulang pada pelukan hangat, tempatnya mengadukan segala senang dan sedihnya kini hanya terbaring lemah dalam tidur panjangnya.

Chanyeol kembali menegakan tubuhnya. Lalu ia mendudukan dirinya di sebuah kursi yang tersedia di pinggir ranjang Sehun.

Tangan Chanyeol gemetar, saat kulitnya bersentuhan dengan kulit tangan Sehun yang terasa dingin. Ia pegang tangan lunglai itu dengan lembut dan hati-hati.

Punggung tangan Sehun, Chanyeol ciumi. Lalu setelah itu, ia bawa ke dadanya.

"Sayang, apa kau kesakitan sekarang? Atau apa kau begitu kelelahan setelah berhasil membawa baby ke dunia dengan selamat, hingga kau memilih untuk beristirahat dengan tidur mu yang panjang ini, hm?"

"Sayang, untuk kesekian kalinya hyung ingin berterima kasih padamu. Terima kasih sudah menjaga dan membawa baby kedunia dengan selamat."

"Keadaan baby membaik sayang. Kau senang kan? Tapi hyung belum memberinya nama. Hyung ingin kita mendiskusikan namanya bersama." Chanyeol tersenyum, namun senyum penuh luka di setiap tarikan di garis pipinya.

"Istriku, apa hyung terlalu kejam karena takut kehilanganmu? Apa hyung terlalu memaksamu untuk bertahan dalam kesakitan mu ini, sayang? Apa hyung egois jika hyung meminta mu untuk tak pergi meninggalkan hyung, hm?"

"Junmyeon hyung memberi tahu hyung jika keadaanmu tak kunjung membaik sayang. Dia meminta hyung untuk mencoba mengikhlaskan mu dan melepasmu pergi."

"Apa hyung harus melakukannya sayang? Apa kau akan bahagia jika hyung melepasmu pergi? Apa kau akan terbebas dari rasa sakit yang kau tanggung sendiri ini, sayang?"

The Mafia's Hidden Side (CHANHUN) - (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang