•
•
Aku ikhlas jika kepergianku atas keinginan kamu.
~Meccah Az-Zihra Azhar
•
•
Setelah kepergian Irene meninggalkan mereka semua dan selama itu pula Yuda memilih berpisah dengan Zizi. Ia tidak bisa melanjutkan pernikahan itu, karena semua itu hanya menyisakan luka di antara mereka.Perpisahan mereka belum tentu arah!
Mereka hanya membutuhkan waktu untuk menentukan semuanya. Lebih tepatnya untuk Yuda.
Raganya ikut terhempas mengikuti setiap momen yang terkubur dalam kenangan kerinduan dengan sosok Irene.
Yuda egois? Jelas dia lelaki yang sangat egois.
Yuda kembali teringat, pertengkaran yang terjadi antara dirinya dan Zizi.
"Mas, kamu nggak bisa seperti ini. Aku akan selalu menemani kamu," ungkapan tulus dari Zizi yang selalu terngiang-ngiang di pikiran Yuda.
"Sampai kapan pun, posisi Irene tidak bisa digantikan dan mungkin keputusan aku sudah bulat," mendengar hal itu Zizi tampak mengernyitkan dahinya.
"Maksud Mas?" Tanya Zizi dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Kita sebaiknya memilih jalan sendiri saja, dan aku pikir semua itu baik untuk kita ke depannya," ucap Yuda dengan mengalihkan tatapannya ke arah lain.
"Mas...," ucap Zizi dengan tenggorokannya rasa tercekat. Ia tidak bisa melanjutkan kata-katanya lagi.
"Ini jalan yang terbaik untuk kita, karena luka perpisahan ini hanya sebentar saja sedangkan hidup bersama akan melukai kamu lebih dari ini nantinya. Aku mohon mengertilah dengan keadaan ini," setelah mengatakan itu Yuda langsung ke luar dari apartemen mewah milik Zizi tersebut.
Sedangkan Zizi sudah terduduk lemas di sebuah sofa sambil menatap kepergian Yuda. "Perpisahan ini lebih menyakitkan mas dari pada hidup dengan kamu selamanya, hiks...hiks...hiks. Mas, aku akan mempertahankan semuanya, aku nggak mau berpisah, hiks...hiks...hiks." tangisan Zizi begitu memilukan, sedangkan Yuda sudah terduduk lemas di depan pintu apartemen Zizi.
Yuda hancur mendengar tangisan itu, tapi ia takut untuk mempertahankan pernikahan ini, jika berujung hatinya tetap merindukan yang pertama. "Zi, aku minta maaf," lirih Yuda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Muara Terakhir ✓(Lengkap)
SpiritualGenre: Romance-Spiritual {story 3} spin-off: Alhamdulillah, Dia Makmumku. Note: judul sebelumnya Takdir Pelengkap Imanku ____________________________________________________ Seandainya ada pilihan untuk ke muara yang lainnya, ia tidak ingin tertaha...