PEMBERIAN NAMA

6 1 0
                                    

Villia memakai anting di kedua telinganya, dia baru selesai merias diri, untuk acara hari ini dia pulang dadakan dari kelas pasca melahirkan, untung saja pemilik kelas bisa di ajak berkomprosi dan mengidzinkan Villia pulang, Villia memakai dress selutut berwarna merah tua, tampak cantik dengan rambut di sanggul kecil dan mahkota di atas kepala, tidak lupa memakai highils tinggi sebagai pelengkap penampilannya.

Selesai merias diri, Villia berjalan keluar kamar, dia hendak mengambil bayinya yang tengah di rias oleh perias dalam kamar tamu, baru melangkah keluar beberapa langkah, dia berpapasan dengan Dev yang sedang menggendong bayi mereka, Villia menghentikan langkah sambil memandang ke arah bayinya, dia sangat gagah dan tampan, sangat mirip dengan Dev, mulai dari alis, bulu mata bahkan bibirnya.

"Baby, dia sangat tampan bukan?" Tanya Dev melirik ke arah Villia di depannya.

"Tentu, bayi kita menyerupaimu sayang, dia akan menjadi orang yang gagah dan tampan sepertimu," jawab Villia menyunggingkan senyum lebar sambil memandang Dev di depannya.

"Pastinya, aku akan mengajarkan dia banyak hal agar tidak mudah di bodohi," timpal Dev juga menyunggingkan senyum ke arah Villia, dia mengecup kening bayinya perlahan.

Mereka berdua melanjutkan langkah ke ruang tamu, di sana, ruang tamu telah di rubah menjadi sebuah gedung, tampilannya tampak mewah dengan bola tersusun melengkung menyerupai pintu di tengah ruangan, di sana juga ada  dua boneka doraemon besar dalam lengkungan bola.

Ada  banyak  orang berdatangan, mereka duduk di kursi khusus tamu setelah bersalaman dengan Axcel yang berdiri di depan pintu, anggota gengnya Villia turut menghadiri acara dan beberapa anggota dari mafia di pimpin Dev, pastinya beberapa anggota mafia itu sudah mendapat perintah dari Dev untuk menghadiri acara agar tidak kelihatan sibuk.

Track dan Azla turut hadir, mereka bersama Axcel menyambut tamu yang datang, pembawa acara memandang seisi ruangan, dia memastikan bahwa semua tamu dan teman dari pemilik acara telah memasuki ruangan, dia terdiam untuk beberapa saat memandangi tamu yang masih berdatangan dari luar, acara ini di gelar secara besar-besaran oleh Dev, maka dari itu tamunya juga tidak sedikit.

"Good morning All, saya ucapkan selamat bagi Tuan Dev dan Nyonya Villia atas kelahiran bayinya, kita menuju acara pertama yaitu pemberian bunga tanda selamat pada sang bayi, bagi yang bertugas, waktu dan tempat di persilahkan," ucap pembawa acara, dia membawa kertas kecil di tangannya.

Villia naik ke atas dekor, dia duduk sambil menggendong bayinya di kursi yang terletak di tengah-tengah dua boneka doraemon besar, keduanya tampak bersinar di timpa cahaya dari belakang, Dev dan beberapa anggota mafianya berbaris di bawah panggung, anggota mafianya Villia juga turut berbaris, satu persatu dari mereka mengambil seikat bunga yang ada di atas meja lalu naik ke atas panggung.

mereka memberikan seikat bunga yang di ambil pada bayi di gendongan Villia secara bergiliran, ada yang mencium kening bayinya Villia perlahan setelah memberi bunga dan berjalan kembali ke tempat, semua yang berbaris melakukan hal seperti itu hingga barisan terakhir.

"Baik, itu dia acara premberian bunga tanda selamat yang mewakili seluruh tamu yang berada dalam ruangan, acara kedua kita adalah pembacaan doa oleh Kyai Haji Ahmad Umarrul Yusup, untuk pak Kyai Haji, waktu dan tempat di persilahkan," ucap pembawa acara sambil berdiri, dia kembali duduk setelah menyelesaikan kata-katanya.

Salah seorang paruh baya yang duduk di barisan paling depan berdiri, dia berjalan menaiki panggung dengan berhati-hati, Kyai Haji mengambil bayi dalam gendongan Villia dan duduk di tempat Villia, sementara Villia berjalan turun dari panggung, dia kembali duduk di samping Dev dan memerhatikan anaknya dengan Kyai Haji di atas panggung, Kyai Haji mulai melantunkan ayat suci Al- Qur'an sambil mengelus kepala bayi berulang kali.

Untuk beberapa saat, ruangan di isi dengan latunan ayat suci yang merdu oleh pak Kyai, pak Kyai menyelesaikan lantunan ayat sucinya dan mencium pucuk kening bayi dalam gendongannya, Villia  langsung berdiri dari tempat duduk, dia kembali menaiki tangga lalu mengambil bayinya dari gendongan pak Kyai, pak Kyai turu dari panggung, dia kembali ke tempat duduknya untuk menyaksikan acara yang masih berlangsung.

"Luar biasa, kita langsung menuju ke acara ketiga, pemakaian rangkaian bunga pada sang bayi yang akan di lakukan oleh Tuan Dev, untuk yang bersangkutan wakti dan tempat di persilahkan," ucap pembawa acara dari tempat duduk, pandangannya terfokus pada kertas kecil di tangannya.

Dev berdiri dari tempat duduk, dia  naik ke atas panggung sambil membenarkan jas yang di kenakan, pelayan menyusulnya dari sudut ruangan, dia membawa nampan berisi rangkaian bunga untuk di pakaikan pada sang bayi dan papan terbalik yang telah berisi nama sang bayi, pelayan berdiri di belakabg dekat Dev berdiri, Dev mengambil rangkaian bunga dari atas nampan dan memakaikannya pada bayi dalam gendongan Villia, setelah itu dia mengambil papan yang terbalik dari aras nampan.

Para tamu sangat bersemangat, dia menghitung mundur untuk papan itu di balik, Villia juga ikut menghitung saking senangnya, Dev menyunggingkan senyum lebar, dia membalik perlahan-lahan papan di tangannya, ini membuat semua tamu semakin penasaran, seisi ruangan menumpukan pandangan pada Dev di atas panggung, papan di balik secara sempurna dan terpampang sederet nama dengan huruf kapital.

"DREVINO REXITAN ANOLDA," ucap para tamu dengan kopak membaca papan itu, mereka lalu menepukkan tangan dengan meriah sambil saling pandang satu sama lain.

"Nama yang sangat indah dan tampan, kita menuju acara terakhir yaitu pesta, saya sebagai pembawa acara meminta maaf yang sebesar-besarnya, bila selama memandu acara, saya banyak kesalahan kata, Thank you and see you next time,"  timpal pembawa acara menutup acara sambil melambaikan tangan dengan sunggingan senyum.

Pelayan pembawa kue mulai berjalan naik ke atas panggung, dia menghentikan langkah di belakang tempat Villia duduk sambil menunggu pelayan laki-laki bagian peralatan menyiapkan meja, ada dua pelayan laki-laki bagian peralatan tengah menata meja di atas panggung, mereka melengkapi meja dengan penutup yang elegan dan vas bunga lalu keduanya turun dari panggung, pelayan pembawa kue melanjutkan langkah, dia meletakkan kue di atas meja dan berdiri di dekatnya.

Para tamu berdiri dari tempat duduk masing-masing dengan kompak, mereka naik ke atas panggung secara bersamaan, semua tamu mengerumuni Dev, Villia dan  bayi mereka, para tamu menyanyikan lagu selamat ulang tahun dengan riang gembira, karena ini acara penamaan bayi maka yang terpasang di atas kue namanya bayi Villia dan Dev bukan angka, selesai menyanyikan lagu, keduanya dan para tamu bersama-sama meniup satu lilin yang terpasang sebagai syarat.

                       BERSAMBUNG

THE LATTER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang