Ini pos 2 gunung Merbabu via wekas
Ini toilet di pos 2 gunung Merbabu via wekasArjuna Harvito Widiatmaja POV
Aku sudah selesai mendirikan tenda dan kami semua berkumpul di luar sambil ngobrol di temani kopi panas dan camilan.
"Mas, panggilin dong bidadari surga gue."
"Siapa maksud lo?"
"Ya ayang Salma lah, masa ayang Nada. Habis gue entar di terkam beruang Turki." kata Nico. Iya, Niko tau aku memiliki darah Turki karena dia pun juga memiliki darah campuran dari sana.
Aku kemudian berdiri dan berjalan ke arah tenda Nada. Aku memanggilnya, tidak lama setelahnya wajah imut Deva muncul dari balik tenda dengan mulut penuh dengan kunyahan.
"Apaan sih, Jun teriak-teriak? kaya Tarzan aja."
"Itu anak-anak pada nyariin, diajakin ngopi di luar."
"Oh, okay bentar ya, gue selesaiin makan gue dulu, keburu basi."
Aku menunggu di luar, tidak lama setelahnya mereka keluar dari tenda tapi muka bantal Nada tidak bisa ditutupi. Aku berjalan di belakang Salma dan Deva, sedangkan Nada masih di belakang ketika aku menoleh aku menemukan Nada berjongkok sambil menelungkupkan wajahnya di atas dengkulnya. Aku menghampirinya.
"Nad, kamu sakit?"
"Nggak, cuma ngantuk, barusan merem udah di bangunin Deva."
Tiba-tiba Nada berdiri dan berjalan ke depan meninggalkan aku.
"Jun, kalo aku kumpulnya bentar doang boleh nggak?" saat ini Nada membalikkan badannya menghadapku.
Aku hanya tersenyum, "bolehlah, nanti kita bangun jam 2 pagi buat start ke puncak. Itu juga kalo kamu mau ikut."
"Nada melirik jam tangannya, "hmm... kalo gitu aku ikut ngumpul satu jam aja, ya. Aku usahain aku nggak teler ke alam mimpi."
"Emang kamu semalem begadang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
#ArjuNada (END)
ChickLitSebagai perempuan modern yang sukses dalam karier, dijodohkan adalah sesuatu yang sangat konyol dalam hidupku. Tapi ketika aku mulai mengenalnya apakah aku sanggup untuk mengubah semuanya, termasuk pandangan hidupnya tentang hubungan dan pernikahan...