Prolog

1K 90 23
                                    

Main Cast :

Relinda Prilly Chandra

Relinda Prilly Chandra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rayan Ali Farizi

Rayan Ali Farizi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Angin malam menemani seorang wanita yang tengah duduk diteras rumah sambil menenggelamkan wajahnya dalam siku lengannya yang terlipat. Ditemani bintang dilangit, serta bulan sabit diatas sana. Pikirannya buntu. Matanya tak merasakan kantuk. Hatinya resah. Dan perasaannya kalut. Ia butuh sesuatu hal yang kiranya dapat menjadi obat penawar, setidaknya agar ia bisa memejamkan mata beristirahat. Namun sepertinya keinginannya terlalu muluk untuk terkabul.

Deru mesin perlahan semakin terdengar jelas suaranya, hingga akhirnya suara mesin tersebut dimatikan dengan sengaja. Oh, rupanya seseorang yang tadi mengendarainya sudah akan turun. Ia ingin mendongak namun rasa berkecil hati dan malu itu datang menyergap langsung tanpa tanggung tanggung. Membuatnya merasa tak pantas meskipun hanya sekedar menyapa.

Maka ia memilih bertahan dengan posisi seperti itu. Posisi yang nampak sangat menyedihkan. Sekalipun terdengar decit suara pagar yang nyaring, dan suara derap kaki yang tegas.

"Belum tidur?"

Suara berat sosok lain itu datang bersamaan dengan aroma parfum yang kini masuk pada indera penciumannya. Aroma parfumnya masih tetap sama. Kalau sudah begini, ia pasti tak mungkin tak akan menyahuti. Maka ia pun memutuskan perlahan mengangkat kepalanya.

Melihat sosok tegap dihadapannya yang masih bertampang selalu sama. Sekaligus masih tetap mampu membuatnya jatuh cinta. Meskipun dengan wujud kantung mata kentara dan wajah kusut yang nampak jelas.

Belum sampai ia menyahut, uluran sekotak martabak manis ada di hadapannya. Ah, bahkan dari aromanya sudah mampu membuat wanita itu ingin segera memangsanya. Martabak manis langganan keduanya memang tak pernah bisa menyurutkan nafsu makannya.

"Buat temen begadang," ujar laki laki itu.

Lalu setelahnya, ia seketika berlalu.

Sang wanita pun menghela nafasnya kasar, kemudian tersenyum kecut. Bahkan laki laki tadi tak memberikannya waktu untuk menyuarakan sekedar ucapan terimakasih ataupun kalimat protesnya karena harus menerima hadiah se-enak ini namun harus dijam malam seperti ini. Sudah pasti pendiriannya akan goyah untuk tidak memakannya.

Yang paling menyedihkan, sialnya kenangan masa lalu yang sangat mengesankan itu terlintas.

Dimana dulu sosok itulah yang akan menemaninya melalui waktu begadang untuk menyelesaikan tugas pentingnya agar selesai dikerjakan. Malam ini untuk kesekian kalinya, laki laki itu hanya menyediakan makanan pendamping sebagai temannya untuk melalui malam dengan mata terbuka. Alih alih bukan lagi dirinya yang bisa menjadi teman begadangnya.

Ia pun menoleh, melihat ke arah laki laki tadi yang kini sudah mencapai pagar rumahnya. Tanpa berkeinginan menoleh, tangan kasar itupun sudah mencapai handle pintu pagar. "Makasih ...," seru wanita itu dengan pelan saat laki laki tadi sudah berhasil pula melangkahkan kakinya keluar dari rumahnya dan menghilang dari pandangannya.

Laki laki tadi, bergegas untuk pulang kerumahnya yang berada disampingnya. Benar benar hanya beberapa langkah dari rumah wanita tersebut.

Hah.

Mereka sungguh sudah sangat dekat bukan?

Dan wajarnya, perasaan sayang itu juga harusnya dengan mudahnya tumbuh, bukan?

Namun entah disadari atau tidak, ada satu kesalahan yang wanita itu lakukan.

Ia memilih memberikan hatinya pada sosok yang kemungkinan besar sulit menerima hatinya. Hanya karena embel embel panggilan 'Kakak' yang sejak dulu ia sematkan kala memanggil laki laki itu. Mereka bukan adik-kakak kandung. Namun laki laki itu mengatakan bahwa dia sudah menganggap dirinya layaknya seperti adik kandung baginya.

Sial, bukan?

Demi tuhan, jika wanita itu diberikan pilihan ingin menjadi sosok apa didalam dunia laki laki tadi. Dengan yakin dan lantang, ia tentu akan menjawab ia ingin menjadi wanita yang nantinya sebagai pasangan laki laki tadi dimasa depan. Hidup mendapingi laki laki tadi di kondisi apapun.

Rumit ya?

Selamat datang di cerita wanita yang selalu merasa dirinya tangguh, namun seringnya yang terjadi adalah ia dapat seketika menjadi sosok lemah jika dirinya berada dihadapan laki laki yang amat dipujaanya itu.

•••

Jadi..., begitu.

😂

Aku tidak bisa menjanjikan akan selalu ada moment uwu couple kesayangan kita dicerita ini, tapi aku harap kalian suka.

Kalo rencananya aku update seminggu sekali, kira kira enaknya di hari apa?

-18 September 2021

Head Over HeelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang