Dayeon jelas sadar bahwa selama pelajaran berlangsung dia terus di perhatikan oleh Doyoung, bahkan dia berani bilang lelaki itu tidak pernah mengalihkan pandangan dari dirinya, seolah penjelasan guru tak penting.
Dayeon tau lelaki itu masih penasaran dengan dirinya. Siapa juga yang tak kaget saat memergoki teman sekelas yang tidak pernah murung melakukan percobaan bunuh diri?
Jika Dayeon ada di posisi lelaki itu, dia jelas akan melakukan hal yang sama. Mencari tau penyebabnya dengan cara bersikap akrab, Dayeon tau apa yang dilakukan Doyoung.
"Dayeon."
Dayeon mendongak, tersadar bahwa dia baru saja melamun, dia mengusap wajahnya, "Maaf pak, saya gak sadar."
"Kamu sakit?"
"Engga kok pak."
"Baik kalo gitu."
Dayeon akhirnya menengok kearah Doyoung yang masih saja melihatnya, dia heran kenapa guru yang mengajar tidak sadar bahwa Doyoung sedari tadi tak memperhatikan, giliran dia melamun sebentar di tegur, apa karena Doyoung murid pintar?
"Dayeon sekarang gak ngelamun, kok malah tatap-tatapan sama Doyoung?"
Dayeon langsung melebarkan mata, sadar apa yang dia lakukan. Doyoung tertawa kecil mendengar teguran guru, "Dayeon pasti mikir kenapa saya ganteng banget pak."
Sorakan untuk Doyoung langsung terlontar, sementara Taeyoung yang duduk di belakangnya Doyoung menggeplak kepala temannya itu menggunakan buku binder.
"Ada benih-benih cinta di antara mereka pak." celetuk Sunoo membuat seisi kelas ramai.
Dayeon memijit kepalanya, jadi pusing sendiri gara-gara di ledekin. Akhirnya dia memilih diam, melihat papan tulis.
"Sudah-sudah, kasian Dayeon gak mau di ledekin sama Doyoung, kamu dapet penolakan ternyata."
"Baru awal pak, kalo berhenti sebelum berjuang namanya pengecut, kaya Taeyoung contohnya." balas Doyoung.
Geplakan binder terdengar lagi kali bersamaan dengan bel istirahat.
"Saya sudahi ya. Doyoung sama Dayeon, tolong bawain ke meja saya ya."
"Makasih bapak!" Doyoung memekik senang.
Dayeon menghela nafas lalu berjalan menuju meja guru, mengambil setumpuk buku paket, namun belum sempat dia membawanya, Doyoung lebih dulu memindahkan setengah tumpukan yang Dayeon ambil ke tumpukan lainnya.
Dayeon menatap punggung Doyoung yang keluar kelas lebih dulu, akhirnya membawa buku paket yang tersisa, sengaja berjalan di belakang lelaki itu.
"Pindah ke samping gua." ujar Doyoung tanpa membalikkan badan juga memberi celah di sebelah kiri, agar Dayeon tidak terganggu dengan orang yang berlalu lalang.
KAMU SEDANG MEMBACA
laboratory | dobbyeon (✓)
FanfictionTentang sebuah kedekatan yang tak terduga setelah satu tahun mengenal "Kalo waktu itu gua gak balik lagi ke laboratorium, mungkin gua udah gak bisa liat lo." Doyoung - Dayeon ft. 03 line.