n i n e

2.2K 444 100
                                    

Dayeon masih bersekolah dengan jaket, karena lebamnya masih terlihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dayeon masih bersekolah dengan jaket, karena lebamnya masih terlihat. Sepanjang jalan menuju koridor, dia jelas merasa di perhatikan, kali ini adalah tatapan sinis yang belum pernah Dayeon dapatkan sebelumnya.

"Lihat siapa yang dateng ke sekolah hari ini?"

Langkah Dayeon terhenti saat ada tiga orang yang menghalangi jalannya.

"Minggir."

"Aduh, berani ternyata ngomong itu."

"Gua gak merasa punya salah sama lo, jadi minggir."

Siswi bernama Hina itu tak sama sekali mendengarkan ucapan Dayeon, justru bersedekap dada dengan wajah menantang. Temannya, Linlin dan Sora juga melakukan hal yang sama.

"Masalah lo itu karena udah bikin Doyoung gila seminggu ini."

Dayeon masih setia memasukkan tangannya ke saku jaket, wajahnya terlampau datar, "Gua gak denger kabar dia masuk rumah sakit jiwa, bahkan semalam dia masih bisa joging."

"Sok jual mahal banget lo!" balas Hina.

"Terus urusannya sama lo apa? Lo siapa nya Doyoung? Temen? Gebetan? Pacar? Mantan? Sepupu? Atau justru ibu nya?" Dayeon memasang tampang meledek, "Kalo lo salah satu dari status yang gua sebut, lo baru berhak marah."

"Ngajak ribut lo ya?!"

"Lo yang dari awal ngajak ribut, dan lo berdua, emangnya lo babu dia apa? Di gaji juga kaga." ujar Dayeon menunjuk Linlin dan Sora bergantian.

"Dayeon!"

Dayeon menengok ke sumber suara, Lami berlari ke arahnya dengan Taeyoung dan Sunoo yang berjalan santai di belakang gadis itu, "Ceritanya lo punya bodyguard?"

"Cerita nya lo di bully?" tanya Sunoo

"Dia gak cukup mental buat bully Dayeon." Taeyoung menatap ketiga gadis itu, "Pergi lo semua."

Hanya tiga kata yang membuat mereka langsung pergi tanpa banyak bicara lagi.

"Idih, dasar cabe." ujar Dayeon.

"Lo kemarin ngasih air ke Doyoung?" tanya Taeyoung.

"Hm."

"Kenapa nitip ke anak kecil?"

"Gua buru-buru." Dayeon kembali melanjutkan langkahnya berdampingan dengan Lami, namun saat di tikungan koridor ada yang menyiramnya, membuat Lami juga ikut terciprat.

"Heh! Gila ya lo?!" pekik Lami pada Linlin, tentu saja Hina dan Sora bersama mereka.

"Lo pikir gua takut karena di usir Taeyoung? Gua gak kaya gitu." ujar Hina lalu pergi bersama dua temannya.

Dayeon memutar bola matanya, "Hidup gua kenapa gini amat si, beban rumah belum hilang, beban sekolah nambahin."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
laboratory | dobbyeon (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang