e p i l o g

3K 391 35
                                    

Jika rumor tentang sebuah hubungan dari sekolah menengah atas akan kandas saat memasuki dunia perkuliahan dan pekerjaan, maka rumor itu akan terbantahkan oleh keduanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika rumor tentang sebuah hubungan dari sekolah menengah atas akan kandas saat memasuki dunia perkuliahan dan pekerjaan, maka rumor itu akan terbantahkan oleh keduanya.

Tentu saja Doyoung dan Dayeon.

Walau tak bisa di pungkiri banyaknya masalah yang menimpa hubungan mereka, namun tidak membuat mereka mengatakan kata putus yang terlalu sakral itu.

Doyoung saat ini sibuk dengan perusahaan Ayahnya yang berada di kota, karena dia tidak mau mengambil perusahaan yang berada di luar kota, jadi Junkyu lah yang mengalah.

Sementara Dayeon telah resmi menjadi psikiater baru-baru ini. Awalnya Dayeon ragu saat mengambil kuliah kedokteran, namun Doyoung terus meyakinkan, jadilah dia berani mengambil tindakan.

"Lo ikut reuni nanti malam?" tanya Keumdong saat gadis itu duduk di sampingnya, dia juga seorang dokter di rumah sakit yang sama.

"Emang penting banget ya?" tanya Dayeon balik seraya menenggak kopinya.

"Pamer sama yang bully lo dulu lah."

"Pengen si, tapi gua terlalu baik hati."

Keumdong mendengus mendengarnya, "Emangnya lo gak mau ketemu Taeyoung sama Sunoo gitu? Atau yang lebih deketnya Doyoung, lo udah berapa hari gak ketemu dia."

"Doyoung lagi di luar kota, pulangnya dua hari lagi."

"Lagian lo ngapain pisah apartemen si? Udah gitu beda gedung lagi."

"Ya emangnya gua gak pengen punya apartemen sendiri? Lagian itu hadiah dari Papa pas dulu."

"Kayanya lo berdua tuh mulai bosen ya?" Pertanyaan Keumdong membuat Dayeon menatap cup kopinya nanar.

"Dalam hubungan, rasa bosan itu pasti ada. Gua juga yakin lo sama Jiheon sering ngalamin itu, tapi buktinya lo berdua yang lebih dulu pacaran masih langgeng kan sampai sekarang?"

Keumdong diam.

"Kita semua udah dewasa, tau bedain mana yang akan jadi konflik, jadi kita otomatis langsung jauhin hal itu bahkan sebelum masuk ke konflik."

"Ya, gua pikir lo bener-bener cocok sama pekerjaan lo yang sekarang." Keumdong menepuk pundak Dayeon, "Gua tunggu di sekolah nanti malam, bukan untuk sombong, tapi untuk pembuktian kesemua orang yang pernah bully lo."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
laboratory | dobbyeon (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang