s e v e n

2.2K 417 43
                                    

Dayeon menatap rumah besar yang sudah lama tak ia kunjungi, perlahan kakinya memasuki gerbang yang menjulang, setidaknya penjaga disana mengenal dirinya, jadi dia tidak perlu menunggu di luar lebih lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dayeon menatap rumah besar yang sudah lama tak ia kunjungi, perlahan kakinya memasuki gerbang yang menjulang, setidaknya penjaga disana mengenal dirinya, jadi dia tidak perlu menunggu di luar lebih lama.

"Dayeon?!"

"Bunda!"

Dayeon berlari kedalam rumah, memeluk Bundanya erat, "Dayeon kangen banget sama Bunda."

"Muka kamu kenapa sayang?" tanya Bunda saat melepas pelukan.

"Dayeon mau jujur sama Bunda." Dayeon melepas jaketnya, memperlihatkan banyaknya lebam di tangan.

"Astaghfirullah, siapa yang ngelakuin ini ke kamu?"

"Ayah."

"Ayah kamu?! Emang dia gak pernah waras!"

"Setiap bulannya mah."

"Dayeon? Badan sama muka kamu kenapa?" Papa sambung Dayeon terkejut saat menuruni tangga, melihat anaknya datang dengan keadaan seperti itu.

"Ayah yang mukulin Dayeon Pa."

"Papa bilang juga apa Bun, dia emang keliatan gak bisa ngurus Dayeon, tapi kamu selalu nolak ajukan banding untuk hak asuh."

Dayeon sedikit bingung, "Maksudnya apa ya Pa?"

"Papa ini selalu ngomong ke Bunda kamu supaya ambil hak asuh kamu, tapi Bunda kamu selalu aneh kalau bicarain hal itu."

Black magic?

Pikiran Dayeon langsung tertuju pada kejadian sebelum dia pergi kesini.

Dayeon sudah berpakaian rapi untuk pergi ke rumah Bundanya, dia juga mendapat kabar bahwa Doyoung tengah pergi bersama Abangnya.

Dia masuk ke kamar Doyoung, hanya untuk mengambil jaketnya yang di ambil lelaki itu, namun dia justru menemukan sebuah berkas yang beralaskan map coklat.

"Ini apa?" Dayeon mengambil berkas tersebut, membacanya sampai selesai, "Black magic? Doyoung nyari tau ini semua tanpa izin gua?"

Dayeon menggeleng pelan, menatap wajah Bundanya yang sedikit bingung saat mendengar ucapan Papa, "Kayanya Dayeon tau kenapa Bunda selalu aneh kalo Papa bicara soal hak asuh aku."

"Kamu tau?"

"Black magic Pa." Dayeon menatap Papanya serius.

Udah saatnya gua pergi dari kehidupan yang sengsara.

Udah saatnya gua pergi dari kehidupan yang sengsara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
laboratory | dobbyeon (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang