e i g h t

2.1K 427 44
                                    

Dayeon menatap lantai rumah sakit, atau lebih tepatnya ruangan psikiater

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dayeon menatap lantai rumah sakit, atau lebih tepatnya ruangan psikiater. Dia hanya bisa menggenggam erat ujung pakaiannya, sementara mendengar percakapan antara dokter dan Bunda nya.

"Melihat Dayeon pernah melakukan tiga kali percobaan bunuh diri, anak ibu harus selalu di pantau dan jangan pernah melewatkan obat sehari pun."

"Dayeon cepet sembuh ya? Jangan stress terus." ucap dokter.

"Terimakasih dok, ayo Day." Bunda memegang bahu anaknya untuk keluar ruangan.

Mereka berjalan beriringan di koridor rumah sakit, sampai panggilan dari seseorang memberhentikan langkah mereka.

"Dayeon?"

Dayeon mendongak dan sedikit terkejut kala melihat Lami tersenyum padanya, "Lami? Lo ngapain disini?"

Akhirnya berakhir dengan mereka singgah di sebuah kafe tak jauh dari rumah sakit, sementara Bunda pergi lebih dulu karena urusan pekerjaan, tentu saja supaya mereka dapat berkomunikasi dengan tenang.

"Ah, jadi gitu." Lami mengerucutkan bibirnya, "Lo walaupun sering gabung tapi gak pernah cerita si."

"Gak terlalu suka privasi di kasih tau orang, tapi berhubung lo mergokin gua keluar dari ruangan psikiater jadi gua cerita."

"Doyoung tadi gila banget tau seminggu ini, ada aja ulahnya, kemarin di hukum lari keliling lapangan karena berantem sama senior, sekarang berani banget ngerokok di kantin, untung guru gak ada yang lihat." ujar Lami.

"Doyoung ngelakuin itu?"

"Kayanya gara-gara gak ada lo kali ya? Kalian pacaran kan? Atau menuju pacaran?"

Dayeon tersenyum hambar, "Gimana ya Lam, hampir kaya lo sama Taeyoung, bedanya dia yang gak ngerti sama perasaannya sendiri."

"Serius? Gua kira Doyoung orang yang paling peka, masa sama perasaan sendiri gak peka sih?"

"Gua sedikit menjauh."

"Kenapa?"

"Kecewa." Dayeon menghela nafas, "Dia cari tau privasi gua tanpa izin dari gua, jadi gua marah dan ninggalin apartemen dia."

"Padahal lo berdua cocok tau, tapi lo deket sama dia semenjak apa si?"

"Dia mergokin gua ngelakuin percobaan bunuh diri di lab."

"Astaghfirullah, Dayeon kok gitu si?"

"Ya makanya gua ke psikiater."

"Terus? Lo mau udahan gitu aja tanpa adanya kejelasan?"

"Tergantung, kalo dia udah ngerti sama perasaannya, gua gak mungkin putusin hubungan."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
laboratory | dobbyeon (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang