e l e v e n

2.3K 392 55
                                    

Perubahan Dayeon tentu saja terasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perubahan Dayeon tentu saja terasa. Dia menjadi lebih diam di sekolah beberapa hari ini, lebih sering melamun di banding bergosip ria dengan yang lain, untung saja Lami masih sering mengajak Dayeon bicara.

Sebagai kekasih yang posesif, Doyoung bahkan sudah memperingati semua siswi sebelum membicarakan Dayeon. Para siswa mah gak peduli, gak ada urusannya juga kalo bokapnya Dayeon maling duit perusahaan sama kehidupan mereka.

Namun tidak sedikit pula yang tidak peduli dengan peringatan Doyoung, banyak siswi yang masih mencaci maki Dayeon saat gadis itu lewat di koridor, biasanya Dayeon dengan berani membalas, namun kali ini dia diam saja, sudah lelah dengan ucapan mereka.

"Love."

Dayeon yang sedang duduk di rooftop sendirian menoleh, "Kamu bukannya ada latihan basket?"

"Di undur besok." Doyoung mengusap surai kekasihnya, dengan jail mengecup pipi Dayeon cepat, membuat gadis itu memukul lengannya, "Makanya jangan diem dong, jadinya aku gemes mau cium terus biar gak diem."

"By."

"Hm?"

"Aku putus asa."

Senyum Doyoung langsung luntur, perlahan ia membawa Dayeon dalam dekapan, membiarkan kekasihnya itu bersandar di dadanya.

"Love."

"Jangan terlalu mikirin ucapan orang lain ataupun psikiater." Doyoung mengecup puncak kepala Dayeon, menghirup aroma shampoo dari surai kekasihnya, "Kamu itu kamu, mereka gak tau apa-apa tentang kamu. Kamu juga bakal sembuh."

"Mati sama-sama aja yu?"

"Kamu gila?" ujar Dayeon mendongak marah.

"Gak mau kan? Kalo gitu ayo sembuh, aku bakal ada di samping kamu."

Dayeon memejamkan matanya saat tangan Doyoung memainkan rambutnya, "Jangan pernah bilang itu lagi, aku takut."

"Kalau gitu kamu juga jangan putus asa, itu jauh lebih menakutkan bagi aku love." Doyoung menumpukan dagunya di kepala Dayeon.

"Makasih."

"Terlalu cepat untuk berterimakasih sekarang love, kamu bisa simpan itu nanti saat kamu udah bahagia."

"Apa kamu bener-bener bakal ada sampai aku bahagia?"

Doyoung tersenyum tipis, "Tentu aja, kamu tau kan gimana bucin nya aku sama kamu? Mana bisa aku ninggalin kamu gitu aja si?"

Doyoung tersenyum tipis, "Tentu aja, kamu tau kan gimana bucin nya aku sama kamu? Mana bisa aku ninggalin kamu gitu aja si?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
laboratory | dobbyeon (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang