Hai-hai, apa kabar kalian semua??
Sehat² Selalu yaa, aku cuman mau Ingetin jangan lupa vote dan coment hehe.
Selamat membaca ^-^>
(••••)
"Gue masuk dulu ya." pamit Adela sambil melambaikan tangannya kepada Heeseung yang sedang duduk di atas motor.
Tidak-tidak, lebih tepatnya bersandar di samping motornya.
"Eh, Del tunggu!" Panggil Heeseung seraya menarik tangan Adela agar mendekat kearahnya.
"Apa?!" Sahut Adela tidak santai membuat pria tinggi di hadapannya itu terkekeh lalu mengelus rambutnya perlahan.
Heeseung mendekatkan wajahnya kearah telinga Adela. Meniupnya pelan membuat Adela langsung tersentak dan menjauh.
Adela memukul dada Heeseung kuat sampai pria itu meringis kesakitan. "Geli, Seung."
"Iya kah? Mau lagi?"
"Diem, lo!"
Adela merasa aneh, jantungnya seperti berdegup kencang dan sangat tidak nyaman. Sama seperti waktu ia memakaikan Heeseung masker wajah.
Oh iya, dia ingat, saat itu ada yang ingin Heeseung ucapkan kepadanya, tapi Jungwon datang membuat ucapan Heeseung langsung terpotong.
Adela jadi penasaran, ia juga baru mengingatnya lagi sekarang.
"Oh iya Seung, waktu pas lo main ke rumah gue. Ada yang mau lo omongin?"
Heeseung menyerit sembari mengingat. "Yang mana?"
"Hm, yang waktu itu nonton di rumah gue."
Heeseung kembali mengingat, seketika kejadian satu bulan yang lalu itu kembali berputar di otaknya.
Iya, saat itu ada yang Heeseung ingin bicarakan kepada Adela, tapi ia lupa.
"Waktu itu lo mau ngomong apa?"
Heeseung tersenyum, "Oh iya gue inget!"
"Apa tuh?"
"Gue mau bilang kalau lo itu jelek."
Adela mendengus sebal lalu berniat untuk berjalan masuk kedalam halaman rumahnya. Sayangnya Heeseung sudah lebih dulu menahan pinggang Adela.
Sekarang posisinya Adela berada di hadapan Heeseung yang sedang memeluk pinggang nya (?)
"Besok pagi gue kesini, jangan lupa bangun pagi. Kalau nenek lo nggak sempet masak pagi bilang, biar gue bisa beliin atau masakin lo buat sarapan."
Adela baru tahu sisi lain dari Heeseung yang sekarang. Ternyata Heeseung pria yang romantis dan sedikit humoris.
Sayangnya ia masih belum bisa memahami perasaannya sendiri.
"Gue baru tau kalo lo bisa perhatian,"
Heeseung yang sebal mendengar ucapan Adela barusan pun segera mencubit hidung gadis itu hingga merah.
"Terus pas lo sakit kemarin di kira gue nggak perhatian? Nggak khawatir sama cewek keras kepala kayak lo? Hm?"
Adela tertawa lalu membalas cubitan yang di berikan Heeseung kepadanya.
"Iya-iya, gue masuk dulu ya. Kasian nenek takutnya udah nungguin,"
Heeseung mengangguk lalu mengacak rambut gadis di hadapannya itu, setelah mengungkapkan perasaan nya tadi, entah mengapa Adela terlihat 9,9999999% lebih menarik dari biasanya.
Terdengar berlebihan, tapi itu benar adanya.
"Sana masuk."
Adela pun berjalan menuju pintu rumahnya lalu melambaikan tangan kepada Heeseung. "Bye kak! Gue masuk dulu yaa. Besok ketemu lagi di sekolah."
"Iyaa Adela, sana masuk."
Adela mengacungkan jempolnya semangat lalu segera membuka pintu, namun Heeseung tiba-tiba memanggilnya membuat ia menoleh menatap pria itu lagi dari jarak yang cukup jauh.
"Adela!"
"Apa?"
"Tidur yang nyenyak."
↱•ᥣ᥆ડꫀᦔ•↲
"Nek, Adela pulang.."
Adela mencari neneknya ke sana kemari, namun di dapur tidak ada, di ruang tamu tidak ada, dan tempat biasanya nenek duduk di belakang rumah pun tidak ada.
Adela memutuskan untuk naik kelantai atas di mana kamar nya berada, saat membuka pintu kamarnya ia di kejutkan dengan neneknya yang sedang duduk di kasur sambil menunduk.
"Astaga nek, Adela cariin. Aku kira nenek pergi."
Ah, Adela lupa. Neneknya pasti sedang tidur sambil duduk. Itu kebiasaan neneknya jika sedang duduk di belakang rumah. Tak jarang Adela terkejut melihat posisi neneknya yang bisa di bilang menyeramkan itu.
"Nek, tidurnya di kamar nenek aja ya? Atau mau di kamar aku?"
Adela menyerit bingung. "Nek?"
Ia mendekat dan memegang tubuh neneknya yang sedang duduk dan menyender di tembok dekat kasurnya itu.
"Nek, bangun dulu yuk." Adela mengguncang tubuh neneknya pelan, berharap nenek nya itu bangun.
Tapi kenyataannya tidak.
Jantungnya seketika berdetak kencang, rasa panik dan takut tiba-tiba menyelimuti nya.
"Nek!"
Ia menggenggam tangan neneknya dengan erat, namun Adela tidak dapat merasakan apapun kecuali keheningan.
"Nek?"
"Jangan sekarang ya? Adela belum siap.."
To be continued--

KAMU SEDANG MEMBACA
[√] LOSER ; LEE HEESEUNG (SUDAH TERBIT)
Fanfiction[15+] Si brengsek yang membelah diri jadi dua orang berbeda. [SUDAH TERBIT] Rank 7 #enhypen 13-12-21 Rank 3 #enhypen 14-12-21 Rank 8 #shimjake 7-01-22 Rank 1 #engene 25-01-22 Start : 23-10-21 End: 07-11-21