Tau, seperti apa patah hati terdalam yang pernah di tumpah kan oleh semesta dan langit biru..? Iya, kembali bertemu dengan masa lalu, yang dulu nya begitu akrab dengan ku, tapi sekarang udah di cover dalam kemasan baru...
~Alvarez Kainan Geantara S.
_________________________________________
"Minggir!" Ketus Gadis cantik berambut sebahu itu dengan nada tak suka nya. Panggil saja dia Ara, atau lebih tepat nya Aurora Nauca Aksara, perempuan dengan sejuta kesombongan nya.
Gadis itu membenarkan letak kaca mata nya, sambil mengusap jijik bagian depan almamater nya yang secara tidak sengaja bersentuhan dengan kerumunan siswa-siswi Erlangga yang berada di koridor sekolah.
Hari ini adalah hari ke-3 nya menyandang gelar sebagai anak SMA kelas 10 Mia 2. Tidak terlalu pintar, namun sangat disegani. Tidak ada yang barani menegurnya meskipun bersikap semena-mena.
Bukan anak pemilik sekolah atau anak pejabat negara, hanya saja jiwa psychopath yang melekat pada diri nya, hingga ditakuti semua orang.
Siswa-siswi Erlangga Afshein pernah melihat gadis itu, menyincang anak kelinci dihalaman sekolah, memang sangat menyeramkan.
Semua anak-anak langsung menunduk kan kepala nya, begitu Ara lewat didepan mereka tak peduli itu juga kakak kelas sekalipun.
Brakkk..!
Okey, drama nya dimulai dari sini. Seorang laki-laki tampan itu menabrak Ara karena benar-benar tak sengaja. Namun Ara tetap lah Ara, sengaja tidak sengaja ia tidak akan peduli dengan semua nya.
"Nyari mati lo?!" Aurora menatap dingin sepasang remaja yang berada didepan nya. Shit, bahkan Aurora sama sekali tidak mengenal mereka.
Baik lah, biar kita perjelas dulu Aurora itu gimana, dia gadis yang cuek, judes, dingin, datar dan bodo amat. Namun sama sekali tidak mengurangi aura kecantikan nya.
Suara itu? Sial, Alvarez ingat betul siapa pemilik nya.
Apa ia sedang berhalusinasi lagi? Tapi kenapa terasa sangat nyata. Arez mendongak pandangan nya, sambil melepaskan tangan Sasha yang sedang bergelayut manja di lengan nya.
Satu, dua, tiga detik____
Dunia Alvarez berhenti sejenak, ia masih hafal mata teduh itu. Ia masih ingat jelas kilatan air mata 10 tahun yang lalu.
"A_Alaaa___? " Arez meneguk saliva nya susah payah, suara gemetar nya tercekat di kerongkongan nya dalam sana. Berkali-kali laki-laki menepuk pipi nya keras, berusaha memastikan ini bukan mimpi apa lagi halusinasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVAORA
Romance"Lo milik gue..! " Tekan Alvarez benar-benar tidak ingin dibantah. Aurora tersenyum sinis, "Ambil..! Kalau lo bisa. " Jawab nya dengan sebuah senyuman remeh. Netra laki-laki itu naik turun secara beraturan, seolah-olah sedang menilai penampilan g...