Perihal menetap atau hanya menatap,
Perihal bertemu atau hanya bertamu,
Perihal menunggu atau hanya mengganggu,
Gue lebih khawatir, harapan gue terlalu besar,
Untuk takdir yang sudah di takar...~ALez nya ALaa <3
_____________________________________
20 menit kemudian Arez sampai didepan mansion kebesaran keluarga Geantara. Dengan nafas yang masih tersengal-sengal, laki-laki remaja itu berlari menelusuri seluruh ruang tamu mansion nya, sambil berteriak tidak jelas.
"MAMAA, PAPAA, MANA ALA NYA?? "
"FAURY, LO BOHONGIN GUE YA?"
"WOII, GUE UDAH PULANG NIH..! "
Arez menggela nafas nya panjang, sambil sesekali mengacak rambut nya gusar. Karena merasa sama sekali tidak ada sahutan, Arez langsung saja menghempaskan badan nya diatas sofa.
Tanpa sengaja, kedua netra nya langsung saja menangkap sepasang anak kecil yang berada dibalik layar bingkai kaca. Laki-laki itu tersenyum kecut, sudah lama sekali sosok perempuan kecil itu menghilang dari hidup nya.
"Ala gak kangen ya sama ALez?" Lirih nya pelan.
Alvarez mengalihkan pandangan nya ke ponsel berlogo apel digigit itu, wallpaper yang sama dengan pajangan di dinding ruang tamu mansion nya. Lagi dan lagi ia tersenyum miris, berkali-kali laki-laki itu mencium layar ponsel nya, seolah-olah sosok perempuan kecil itu nyata berada di dekatnya.
"Alez sayaang banget sama Alaa... "
"Hai orang asing yang sok kenal, lo pedofil ya nyium foto anak kecil itu?" Sinis seorang perempuan yang tanpa permisi, dengan santai nya ia langsung duduk disamping Arez.
Alvarez terperanjat kaget, ia termangu sesaat. Dan seperkian detik kemudian, Arez tersedar setelah mengerjapkan mata nya berkali-kali. Satu detik, dua detik, tiga det__
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVAORA
Romance"Lo milik gue..! " Tekan Alvarez benar-benar tidak ingin dibantah. Aurora tersenyum sinis, "Ambil..! Kalau lo bisa. " Jawab nya dengan sebuah senyuman remeh. Netra laki-laki itu naik turun secara beraturan, seolah-olah sedang menilai penampilan g...