Sudahi galau mu bestyyy, mari ngehalu bersama ku. Skuy, uji kesabaran, uji mental, anak WP tahan banting :)
"Nggak baik, nyakitin diri sendiri."Aurora terpaku sesaat, suara itu sangat familiar di inra pendengaran nya. Iya, dia Gariz, laki-laki yang menjadi penyebab mengapa Alvarez semarah ini pada nya. Namun itu semua tidak sepenuhnya salah Gariz, bahkan bisa dikatakan ia tidak bersalah sama sekali.
"Lo ngapain disini?" Tanya Aurora datar.
Bukan nya menjawab, laki-laki itu malah tersenyum manis dengan wajah pucat pasi yang selalu menghiasi wajah tampan nya.
Gariz mengambil posisi duduk di sebuah pondok kecil yang diterangi oleh cahaya remang-remang, tidak lupa ia juga menarik tangan Aurora untuk duduk disampingnya.
Jika saja dia bukan Gariz, dapat dipastikan Aurora akan sangat was-was sekarang. Apa lagi mengingat mereka yang hanya berduan disini, cuma ditemani suara jangkrik yang menyelimuti kesunyian.
"Luka Lo cukup parah, sayang nya gue nggak bawa obat. Gue saranin, mending Lo pulang gih, ntar Alvarez khawatir." Saran Gariz yang hanya berani melihat luka-luka Aurora tanpa berniat menyentuh nya.
Sudah sering Aurora katakan, Gariz itu laki-laki yang baik. Sekalipun ia tidak pernah pacaran, pasti diluar sana banyak perempuan yang tergila-gila pada nya.
Kalau dilihat-lihat, Gariz itu mirip dengan seseorang, tapi Aurora lupa dimana mereka pernah berjumpa sebelum nya. Apa jangan-jangan___Ck, tidak mungkin, bahkan itu terlalu impossible.
"Hey, Lo dengerin gue nggak sih? Gue tau gue ganteng, biasa aja ngeliat nya."
Gadis itu memutar bola mata nya malas, ia baru tau kalau Gariz memiliki sikap narsis tingkat dewa. Sangat mirip dengan___ Astaga, nyamain lagi.
"Sana pulang!" Lanjut nya.
"Gue lagi mau diluar, lagian juga Alvarez nggak bakal khawatir___"
"Dan lo siapa ngatur-ngatur hidup gue?" Sewot Aurora sambil melipat tangan nya didepan dada.
"Tau dari mana Lo Arez nggak khawatir?"
Gariz mengubah posisi nya menjadi menghadap Aurora, "lo nanya gue siapa? Kenalin, gue Gariz Genio Alberta, sahabat suami lho." Lanjut nya enteng.
Aurora tertawa kecil, mungkin tidak ada yang lucu dari ucapan ataupun cara bicaranya Gariz, tapi yasudah lah Aurora butuh hiburan untuk saat ini.
"Gue tau gue lucu, biasa aja ketawa nya."
"PD aja Lo." Kekeh Aurora sembari tersenyum kaku.
"Ra, gue kayak nya mau nanya deh." Ujar Gariz tiba-tiba.
"Kalau mau nanya ya nanya aja, nggak usah sok pakai basa-basi segala!"
"Lo mah nggak peka."
Aurora menggeleng kan kepala nya berkali-kali, perempuan itu tersenyum singkat, sejenak ia melupakan masalah yang sedang menimpa rumah tangga nya. Bodo amat lah, Alvarez khawatir! Lagian tadi pas pergi laki-laki itu juga tidak melarang istri nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVAORA
Romance"Lo milik gue..! " Tekan Alvarez benar-benar tidak ingin dibantah. Aurora tersenyum sinis, "Ambil..! Kalau lo bisa. " Jawab nya dengan sebuah senyuman remeh. Netra laki-laki itu naik turun secara beraturan, seolah-olah sedang menilai penampilan g...