Saat aku bisa melihat nya sedekat ini lagi, mendadak dunia ku terasa mimpi. Jika benar ini tidak nyata, Tuhan tolong jangan pernah bangun kan aku untuk selamanya...
~Aleznya Alaa >3
_____________________________________
Aurora menatap Hidangan yang berada di depan nya tanpa minat. Bukan, bukannya ia tidak menghargai bu Sumi sebagai pembantu sekaligus orang tua nya, namun_ah sudah lah Ara juga bingung ada apa dengan diri nya akhir-akhir ini.
"Kok nggak di makan non? Ibu udah capek lho masak nya... " Ujar wanita paruh baya itu, berusaha membujuk majikan nya secara halus.
Aurora tersenyum hangat, fikiran nya menerawang entah kemana. Terlintas dalam benak nya, andai perempuan tua itu tidak ada, dan andai perempuan itu tidak menyelamatkan nya, pasti sekarang Aurora sudah benar-benar berada didalam tanah.
Bu Sumi adalah manusia yang berhati mulia, dia begitu baik membesarkan anak kecil yang ditemui nya yang tak kenal asal usul nya, hingga sudah tumbuh menjadi gadis remaja seperti sekarang ini. Aurora sangat bersyukur mempunyai ibu seperti bu Sumi, bahkan gadis itu sudah menganggap wanita janda itu layak nya mama kandung.
Masih terekam jelas dalam benak Aurora, bagaimana perlakuan saudara tiri dan istri baru papa nya. Bahkan sampai hari ini, ia belum berhasil menemukan dimana kedua iblis itu berada. Aurora bersumpah, sampai kapan pun ia tidak akan membiarkan secuil ketenangan pun menyentuh kehidupan dua anak dan ibu itu. Hm, kalau nggak salah nama nya Ghiana dan Zico, baiklah nama itu akan Ara Hafal sepanjang hidup nya.
Kejadian 10 tahun yang lalu, membuat Ara sedikit trauma. Bagaimana tidak, disaat itu ia kehilangan sosok seorang Alean, papa angkat tercinta nya. Ia juga kehilangan jati diri nya disaat yang bersamaan, bahkan gadis kecil itu juga hampir kehilangan kehormatan nya. Iya hampir, tolong garis bawahi. Namun ini sebuah rahasia besar dalam hidup Aurora, dan mohon jangan bilang siapa-siapa cukup kita saja yang tau.
"Non__"
"E_eh iya bu? " Ara sedikit terperanjat, karena terlalu dalam menyelami masa silam yang teramat kelam. Boleh Ara bertanya? Ada yang mau dan bisa menggantikan posisinya masa lalu?
"Ngelamunin naon teh Non? Ayok, makan atuh."
"Alaa lagi ngeba___"
Ting!
Areznya Alaa >3
Jangan lupa cantik,
Kamu udah janji lho sama
Aku❤Astaga, seperti nya Aurora melupakan sesuatu. Gadis itu menepuk jidat nya berkali-kali. Ia sekarang baru ingat. Perempuan itu ada janji untuk pergi ke party nya si kembar sama Arez malam ini.
Dengan kecepatan kilat, Aurora berlari menuju kamar nya untuk bersiap-siap, bodoamat sama urusan mandi. Farfum mahal cukup membantu untuk kondisi genting seperti ini, bahkan tidak mandi setahun pun masih wangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVAORA
Romance"Lo milik gue..! " Tekan Alvarez benar-benar tidak ingin dibantah. Aurora tersenyum sinis, "Ambil..! Kalau lo bisa. " Jawab nya dengan sebuah senyuman remeh. Netra laki-laki itu naik turun secara beraturan, seolah-olah sedang menilai penampilan g...