Nggak suka basa-basi!
Laki-laki dengan ciri khas kepala terikat karet itu, berjalan gontai menyusuri koridor sekolah yang lumayan ramai.
Ia melangkah lunglai, seolah-olah penyemangat hidupnya sudah mati tertelan cuaca cerah, yang berkhianat pada suasana hati nya yang sedang lara.
Dia Alvarez Kainan Geantara Syam, si pemilik sepasang hazel cokelat, yang yang membuat semua orang hampir terpikat. Tak terkecuali, gadis pecinta beng-beng dengan surai sepunggung yang tergerai, Aurora nama nya.
Perempuan yang berhasil membuat Alvarez tunduk pada semesta. Namun apa daya, kenyataan sedang menghukum nya.
Gadis itu mendiamkan nya sudah hampir satu minggu lama nya. Berawal dari kesalah pahaman yang terjadi antara nya dan Gariz, lalu berlanjut dengan Alvarez yang kepergok ciuman sama mantan nya.
"Oh shit." Umpat Alvarez kasar, begitu menyaksikan pemandangan yang tak mengenakan mata didepan mata nya.
Laki-laki itu mengusap wajah nya kasar, melihat istrinya sedang bercengkrama ria bersama sahabat-sahabat nya. Jika Lintang sama pelangi, Bujur sama Tinta, maka jangan bilang kalau Aurora sama Gar___ Big no! Alvarez tidak boleh membiarkan itu terjadi.
Dengan tergesa-gesa, pria itu berjalan mendekati tiga pasang remaja yang tengah menikmati udara pagi didepan kelas 10 MIPA 2. Mereka tampak bahagia layak nya pasangan kekasih baru yang sedang dimabuk asmara.
"Jangan sentuh milik gue!" Tegas Alvarez dengan kedua rahang yang mengeras.
Pria itu mati-matian menahan amarah nya, saat ini ia sedang menarik tangan Aurora dengan kasar.
"Shh, A_rez?"
Bukan hanya Aurora, tapi mereka semua ikut terkejut atas perlakuan Alvarez barusan.
Pasal nya, Gariz hanya mengobati bekas-bekas sayatan luka dipergelangan istri sahabatnya.
"Gue cuma bantu ngobatin." Ujar Gariz, apa ada nya.
"Gue bisa ngobatin istri gue, sendiri?!"
Gariz tertawa remeh mendengar jawaban sahabat nya, "ngobatin? Bukan nya lo cuma bisa ngelukain?!" Balas nya sengit, sambil menaik turun kan kedua belah alis nya secara bergantian.
"Nggak usah sok perhatian sama istri orang!"
"Rez, Gariz cuma bantuin Aurora, apa salah nya sih?" Ucap Bujur berusaha menjadi penengah untuk mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVAORA
Romance"Lo milik gue..! " Tekan Alvarez benar-benar tidak ingin dibantah. Aurora tersenyum sinis, "Ambil..! Kalau lo bisa. " Jawab nya dengan sebuah senyuman remeh. Netra laki-laki itu naik turun secara beraturan, seolah-olah sedang menilai penampilan g...