PART 10

3.1K 197 83
                                    


Maapkeun Tataa yang lama update nya :v
Jangan tanya kenapa, salah kan saja otak saiya yang mendadak jadi 2G, syeriusss pakek rempah-rempah boong. Eh nggak deng, canda sayaangg...

Jangan lupa isi absen dulu sebelum atau pun setelah baca. Semoga lapak nya Tataa selalu membuat derssay bahagia, eakkk...

lop u se-kabupaten 💞

_________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________________________________________

    "Will you marry me..?"

Tatapan teduh laki-laki berambut terikat karet dibagian atas kepala nya itu berhasil menghipnotis seorang gadis cantik yang berada didepan nya. Bahkan jika ada segunung es pun bakal ikut mencair tanpa harus dileleh kan ditempat yang terbuka.

Fokus Alvarez terkunci pada seorang perempuan pecinta beng-beng itu tanpa diminta. Tidak ada hujan tidak ada badai, tiba-tiba saja Alvarez melamar nya. Padahal tidak ada kesepakatan perjodohan mereka sebelum nya untuk mengadakan acara lamaran.

Disini tak terlihat siapapun kecuali hanya mereka berdua, nampak nya gedung ini sengaja dihias sedemikian rupa, atau mungkin semua nya persiapan calon mertua nya? Tapi dimana mereka sekarang? Ah, mendadak otak kecil Aurora nge-blank.

"Rez, ini___?" Aurora menutup mulut nya, bingung buat melanjutkan kata-kata seperti apa? Maklum saja, ia masih dalam mode terkejut nya.

Alvarez menampilkan sebuah senyuman paling manis yang ia punya, posisi nya sekarang ia masih berjongkok didepan lutut gadis itu. Kedua netra nya menatap lekat sepasang hazel indah milik calon istri nya. laki-laki itu kembali berusaha meyakinkan perempuan itu lewat tatapan tulus yang tak pernah ia lihatkan pada siapapun.

"Alaa nya Alez, will you marry me..?"

Diam sejenak, waktu berjalan dengan sendiri nya. Satu detik, dua detik, tiga detik dan___

"Byyy?" Panggil Alvarez lirih, bersamaan dengan nada tulus yang terdengar serius di pendengaran Aurora.

"Y__yes, i will."

Prok prokk...

Suara riuh tepuk tangan begitu mendominasi diruangan itu, dan tentu saja berhasil mengalihkan perhatian Aurora yang masih didunia kebingungan nya.

"piuwpiuww, selamat bro..."

"Cieee, yang barusan lamaran... "

"Selamat ya Aurora..."

"Utututu, yang bentar lagi kawin."

"Nikah ogeb... "

"Selamat anak mama. "

"Selamat calon mantu mama..."

Aurora mengedarkan pandangan nya kesumber suara, disana ada Genta, Alea, Gariz, Lintang, Bujur, Pelangi, Tinta dan Faury yang datang secara bersamaan. Aurora langsung memeluk tubuh Alea dengan erat, entah mengapa ia menjadi rindu sosok Buna nya. Air mata nya jatuh begitu saja, dan pada dasar nya Aurora juga sama seperti perempuan umumnya.

ALVAORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang