Tepat janji kan aku?
JAWAB ANYING!
Astaghfirullah
•
•"Ck, Ara kemana sih? Kenapa jadi lo yang nemanin gue disini!" Sewot laki-laki yang tengah berbaring manja diatas king size nya.
"Udah syukur ada yang nemanin." Gadis berambut Curly itu mengambil posisi duduk lesehan diatas karpet dengan setoples kripik dipangkuan nya.
Iya dia Athala Faury Geantara Syam, perempuan yang bernotabene sebagai adik bungsu Alvarez itu tengah menonton kartun duo bocah botak kembar yang ditayangkan di televisi.
Alvarez memutar bola mata nya malas, melihat adik perempuan nya yang memainkan ponsel sambil menonton kartun melegenda itu.
"Kalau nggak niat nonton, nggak usah nyalain tv buang-buang listrik tau nggak?!"
Faury melirik Abang nya sekilas, lalu kembali fokus pada benda pipih ditangan nya, "dih, listrik aja diperhitungin."
"Ya iyalah, orang lo malah asik sama ponsel gitu!"
"Aku lihat nya hp, tapi denger nya tv. Sewot amat dah!"
Alvarez diam saja, dia kembali membenarkan selimut nya. Demam-demam gini enak nya dimanja, tapi sayang istri nya lagi pergi nggak tau kemana. Terpaksa Alvarez memeluk guling saja.
"Ry, ambilin gue minum dong." Pinta Alvarez yang membuat gadis itu berdecak kesal namun tetap menuruti perintah abang nya.
Padahal air minum sudah ada diatas nakas, emang dasar nya Alvarez saja yang suka memperbudak adik nya.
"Nih," Gadis itu menyodorkan segelas air putih pada kakak nya, kemudian kembali melanjutkan aktivitas nya yang sempat tertunda.
"Ry,"
"Hm?!"
"Ha hm, ha hm! Kebanyakan baca Wattpad lo ya?"
"Apa sih, paduka raja yang mulia?"
"Lo tau nggak sih Ara itu kemana?" Tanya Alvarez sembari meletakkan kembali gelas setengah kosong itu diatas meja.
Faury diam sejenak, pandangan nya langsung beralih kearah Abang nya, "mana aku tau, kan Abang yang suami nya."
"Lah, iya ya___" Alvarez berfikir sejenak.
"Eh tapi, dia nitipin gue ke lo, masa Lo nggak tau Ara kemana!"
Faury tak menjawab pertanyaan Abang nya, malah gadis itu mengedikan bahu nya, sama sekali tak acuh. Biarkan saja Alvarez berkicau sesuka hati nya. Ntar juga capek sendiri.
"Aaaa, kangen istriiii!"
Gadis itu diam saja, seolah-olah tidak mendengar kehebohan Abang nya. Dari pada mendengar kan suara jelek Alvarez lebih baik ia melanjutkan bacaan Wattpad nya yang kebetulan cerita favorit nya baru saja update, seperti nya sangat seru nonton sambil nge wattpad.
"Wuanjir hiks, author sialan! Pemeren utama nya dimatiin ban*sat, psychopath nih author nya!" Histeris Faury mengusap ingus nya yang keluar bersamaan dengan air mata buaya.
Alvarez tidak heran lagi dengan tingkah sang adik, menyaksikan Faury nangis-nangis sambil pegang hp seperti ini baginya sudah biasa. Beda lagi dengan Genta, yang bakal ngehakimi anak nya tujuh hari tujuh malam.
"Ry,"
"Apa an*ing?! Astaghfirullah, jangan panggil-panggil hiks, aku lagi sedih!" Dramatis Faury.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVAORA
Romance"Lo milik gue..! " Tekan Alvarez benar-benar tidak ingin dibantah. Aurora tersenyum sinis, "Ambil..! Kalau lo bisa. " Jawab nya dengan sebuah senyuman remeh. Netra laki-laki itu naik turun secara beraturan, seolah-olah sedang menilai penampilan g...