Hallo kesayangan Tataa,
Semangat terus ya ngehalu nya,
Semoga dapat cowok spek cogan wattpad.
Aamiiin ken gess... 🤲🏻😭Lop u sekelurahan..❤
___________________________________
Hembusan angin malam menyerembat menusuk tulang kerangka yang bernyawa itu. Tiupan nya tenang, tapi sukses menerbangkan setiap helaian rambut coklat nan pirang milik gadis yang tengah mengusap-usap kedua lengan nya.
Kini ia sedang berdiri diatas balkon kamar nya, menikmati semilir angin dan hawa dingin ditengah kesunyian malam ditemani lampu-lampu yang terang benderang berasal dari bawah sana. Daerah ibu kota memang sangat ramai, tapi tidak dengan hati nya.
Sesekali terdengar helaan nafas panjang bersamaan dengan sebuah smirk kecil, begitu darah segar berhasil mengalir dari sayatan pergelangan tangan nya. Apa lagi saat bayangan masa lalu terlintas dalam benak nya. Hinaan, cacian, pelecehan dan kekejaman-kekejaman lain nya merembes masuk begitu saja seolah-olah masih terjebak dalam memori lama.
Dia Aurora Nauca Aksara dengan seribu trauma nya.
"Akhhh.... " Pekik nya begitu cutter merah itu berhasil menyayat kulit nya tanpa dosa. Sudah tidak terhitung lagi untuk yang keberapa kalinya, gadis itu mengukir ditangan nya, hingga luka nya tak terbaca secara beraturan.
Aurora tersenyum kecut, ia mengusap luka nya menggunakan tisu kasar seolah-olah bukan dia pemilik tubuh yang terluka. Gadis itu menghirup udara malam dalam-dalam sambil menikmati sensasi darah segar yang berjatuhan mengalir dari pergelangan nya ke lantai.
"Aurora kembali dan Ala belum mati. Selamat datang trauma lama..." Lirih nya pelan.
Dengan santai nya Ara menggenggam cutter tajam itu, mata nya terpejam menikmati aksi gila nya. Bau anyir mulai memenuhi indra penciuman nya.
"Dari pada gue ngecincang tikus-tikus yang tidak berdosa itu, lebih baik gue menyayat tubuh sendiri." Gumam nya masih dengan senyuman smirk yang melekat sempurna di sudut bibir nya.
Aurora kembali mengarahkan pisau itu pada kaki sebelah kiri, berniat membuat karya baru di betis mulus nya.
Sretttt...
" Non Araaa.... "
Tok tok tokk...
"Ada teman Non datang..."
Shit.
Samar-samar Aurora mendengar panggilan bu sumi dari luar kamar nya. Ara berusaha menajam kan pendengaran nya, teman? Bahkan selama 16 tahun dia hidup tidak ada yang pernah mau berteman dengan nya kecuali Alvarez. Ck, bukan mereka yang tidak mau, tapi malah sebalik nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVAORA
Romance"Lo milik gue..! " Tekan Alvarez benar-benar tidak ingin dibantah. Aurora tersenyum sinis, "Ambil..! Kalau lo bisa. " Jawab nya dengan sebuah senyuman remeh. Netra laki-laki itu naik turun secara beraturan, seolah-olah sedang menilai penampilan g...