"Lo milik gue..! " Tekan Alvarez benar-benar tidak ingin dibantah.
Aurora tersenyum sinis, "Ambil..! Kalau lo bisa. " Jawab nya dengan sebuah senyuman remeh.
Netra laki-laki itu naik turun secara beraturan, seolah-olah sedang menilai penampilan g...
Hayolo, yang masih nungguin ALVAORA. Kangen nggak sama author nya? Piuwpiww.
Hedeh, kecanduan Tataa ngetik piuwpiww nggak tau deh kenapa :(
Yaudalah...
Lop u sejagat raya 💞
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_________________________________________
"Buna, kangen kamu sayang."
Kedua bibir gadis itu terkatup bergetar, tatapan nya tidak lepas dari tiga orang yang sangat familiar di Indra penglihatan nya. Ralat, satu orang lagi terlihat sangat asing dipandangan Aurora.
Gadis itu menepuk pipi chubby nya berkali-kali. Seakan-akan dunia nya berhenti berputa setelah menerima kenyataan, ia lebih memilih terdiam seribu bahasa.
"Kak Ara ya?"
Degh!
Kini perhatian Aurora terfokus pada sosok anak laki-laki yang masih berusia sekitar 10 tahunan. Aurora tidak kenal? Jelas saja. Tapi mengapa laki-laki bertanya seolah-olah sangat mengenali nya.
"D__dia siapa?" Tanya Ara seratus persen ragu.
Wanita yang disampingnya tersenyum hangat, dengan mata yang berkaca-kaca ia mendekat kearah Aurora.
"Ara nggak kangen sama Buna? Ayo peluk Buna dulu, sayang..."
Perlahan pertahanan nya runtuh, air mata nya jatuh begitu saja. Wanita yang tengah merentangkan kedua tangan nya itu, merupakan sosok ibu yang telah merawat dan membesarkan nya dengan penuh kasih sayang.
Iya dia Acha, Shaletta Quinsha Syam.
"Ara kangen Buna, hiks. Buna kemana aja selama ini? Ara udah berusaha mencari Buna. Maafin Ara Buna, Ara sayang Buna hiks, Ara____"
"Sttt, udah sayang, Buna disini untuk Ara. Dulu masih kecil ya, sekarang udah jadi istri aja anak Buna..." Kekeh Acha sambil mengusap punggung anak nya penuh kasih sayang. Kedua netra perempuan itu masih menunjukkan kerinduan yang mendalam.
