5. BERUNTUNG MEMPUNYAI SOSOK DIA

5.2K 402 28
                                    

Happy reading ___
📌Banyak typo yang tak di undang!

-Memilikinya adalah keberuntungan terbesar untuk saya-
Rachita asmita el-yasa

Sekarang mereka berdua berada di mal bagian sayuran Rachita yang berjalan di samping rak sayuran dan Faizan yang memegang troli. Dengan lincah Rachita memasukkan satu-persatu kebutuhan dapur mulai dari sayuran, daging, buah, hingga makanan ringan.

Saat mereka berjalan di area makanan, tanpa sengaja mata indah Rachita melihat toko yang penuh dengan gummy Yupi.

Mata indah itu berbinar dan tanpa sadar ia jingkrak-jingkrak sendiri di buatnya, dengan segera ia berlari masuk ke dalam toko tersebut.

Satu persatu permen Yupi ia masukkan ke troli, di rasa berlebihan akhirnya Faizan memegang tangan Rachita saat ingin memasukkan lima bungkus permen Yupi ke trolinya.

“ini enggak ke banyakan?” mendengar perkataan itu Rachita langsung meliat ke arah keranjangnya.

Dan berapa banyaknya permen yang ia beli, Rachita mengeluarkan cengirnya membuat Faizan tersenyum.    

Setelah selesai mencari barang kebutuhan dapur dan camilan. Mereka berjalan menuju kasir untuk membayar total belanjaan mereka. Hari ini tidak ter lalu ramai jadi mereka dengan cepat bisa membayar total belanjaan

"Semuanya satu juta ti garatus lima puluh ribu mas" ucap ramah sang kasir perempuan seraya tersenyum dan tak henti-hentinya menatap Faizan.

Dengan segera Faizan memberikan blackcrad nya kepada kasir, karena Faizan sangat risih dengan tatapan itu

"Adiknya ya mas?" Tanya kasir itu kepada Faizan seraya memberikan struknota dan blackcrad nya.

Rachita yang mendengar perkataan kasir otomatis meneliti bagian tubuh dari bawah hingga ke atas. Menekuk bibirnya ke bawah hingga menjadi lengkung sempurna

"Siapa?" Tanyanya "cewek ini " ucapnya seraya merangkul istrinya yang tingginya hanya sebatas bibir. Sang kasir langsung mengangguk antusias

"DIA ISTRI GUAAAA" ujar Faizan dan menekan setiap katanya.

Seketika bahu sang kasir langsung merosot. Tanpa memperhatikan tatapan semua orang Faizan langsung menarik istrinya untuk menjauh dari kasir tersebut. Rasa senang  menyelimuti tubuh Rachita, gadis itu menengok ke belakang dan mengejek sang kasir

*****


Cuaca malam ini sedang tidak mendukung angin yang sepoi-sepoi, petir menyambar dimana-mana, kilat yang sangat menyeramkan, dan hujan yang sangat deras melanda kota ini.

“Udah malam sana tidur, aku anter" Sekarang ini mereka sedang menonton tv dengan posisi Rachita  berada di bawah dan Faizan yang duduk di sofa. Seketika ia mendongak menatap laki-laki yang berada di atasnya itu. Rachita mengangguk meng iyakan.

Mereka berdua berdiri dan melangkahkan kakinya untuk menaiki anak tangga, tetapi baru saja satu anak tangga yang mereka naiki tiba-tiba saja lampunya padam. Refleks Rachita memeluk Faizan seraya bergumam.

"Zan takut"

“Udah gak papa” mencoba memberikan kehangatan untuk istrinya yang mempunyai phobia kegelapan.

RAFAIZAN {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang