20. INI SEMUA UNTUK ABANG RAFFA

2.8K 269 22
                                    

-Kita adalah perancang dan allah penentu-
Rafaizan elvano kalianda

📌Banyak typo tak di undang!


Alhamdulillah wawa up nihhh hehehe pada nungguin ya. Hari ini wawa ultah lo ga ada yang mau ngucapin nihhh. Oke oke ini wawa doble up yaaa... minta maaf karena minggu kemarin wawa ga bisa up karena draft habisssss!!!! Hikssss...
Udah ah. Itu ajaaa

Happy reading_____

"Besok jadi kan Faizan?" Rachita sudah beerapa kali bertanya soal ajakan suaminya ke pondok

Karena hari ini adalah hari terakhir Rachita ujian kenaikan, maka besok Faizan ingin mengajak Rachita ke pondok.

"Iya, udah beberapa kali sih nanya kaya gitu hm" ujar Faizan sambil mengelus kepala Rachita yang tanpa hijab. Rachita berani membuka hijabnya karena sudah tidak ada siapapun di rumah termasuk bi Iyem, bi iyem telah pulang ke rumahnya yang jaraknya tidak jauh dari rumah Faizan.

Kini mereka sedang asik menonton tv saluran yang selalu bikin sakit ati, saluran yang selalu ada pelakor.

Di sela-sela melihat tv terkadang Rachita marah dengan sendirinya karena melihat adegan jambak-jambakan antara istri sah dan pelakor.

"Kalo gua yang jadi istri sahnya udah gua bunuh tuh si pelakor!" Celetus Rachita sambil memakan scnak yang ia pegang

"Itukan cuman sinetron" mendengar perkataan yang keluar kari mulut Faizan, Rachita hanya memayunkan bibirnya sebal "Udah jangan di gituin bibirnya, tuh liat bisa di kuncrit tau gak" lanjutnya dengan menunjuk bibir Rachita

"Hoaammm...Udah ah Faizan tidur yuk!" Ucap Rachita dengan mata yang sudah hampir terpejam, Faizan yang mendengar itupun hanya mengangguk.

Rachita berdiri dan hampir terhuyung ke samping karena kantuk berat menyertainya, jika tidak Faizan tangkap mungkin dia akan jatuh menimpa meja.

"Uluh..uluh... udah ngantuk banget nih kayaknya" Rarchita merspon dengan anggukkan kepala. Dengan segera gadis itu merentangkan kedua tangannya

"Gendong" pintanya dengan mata yang tertutup. Faizah hanya terkekeh gemas melihat istrinya ini yang manja saat datang bulan.

Tak mau kecolongan karena ini adalah kesempatan yang langka bagi Faizan, dengan segera Faizan menggendong ala koala, kaki yang di lingkarkan di pinggang, kedua tangan di kalungkan di leher serta wajah yang di tenggelamkan di ceruk leher milik suaminya itu.

"Manja banget sih" godanya dengan menatab wajah cantik milik Rachita yang masih setia memejamkan matanya. Mendengar perkataan itu Rachita langsung membuka matanya dan menatap suaminya itu,

"Suka banget sih godain istri" ucapnya sambil memukul pelan lengan kekar milik suaminya itu

"Awwss..." rintih Rachita karena laki-laki itu menggigit pipi tembam milik istrinya itu

"Faizan sakit" keluhnya sambil mengelus-ngelus pipi bekas gigitan suaminya itu

"Uluh...uluh sakit banget ya?" Tanyanya sambil tersenyum menggoda, dan langsung di hadiai pukulan kecil di lengan milik suaminya itu.

Malam ini malam yang di janjikan Faizan kepada Rachita yaitu mengajaknya untuk ke pondok. Rachita sudah siap dengan gamis, krudung pasmina dan tak lupa tas yang berwarna putih.

RAFAIZAN {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang