KELUAR ZONA NYAMAN

1.6K 76 2
                                    

Assalamualaikum

Haiiii....

Tahun baru kemana???

Aku sih tetep diniyyah..
Itu pun udah paket komplit pake banget
Pas pp bisa liat keramaian, terus di sana kebetulan waktunya kitab tentang BAB nikah✌😋, pulangnya kejebak mancet, beli jajan dan di makan deh sampe rumah. Kan enak bangetttt

Kita ketemu di cerita yang beda ya nanti.....

Aku bawain bocoran untuk ceritanya nanti....

Monggo ndoro kanjeng....

Gadis berambut sepinggang sedang duduk di taman sekolah, dengan jari-jemari lentiknya mengoptimalkan keyboard handphone miliknya. Kinerja otak gadis itu kini sedang berfungsi dengan cepat mengerjakan sebuah pekerjaan yang hampir dia selesaikan.

Braakk!!

Matanya membelalak sempurna, tatkala melihat handphone yang ia genggam kini jatuh dan hancur. 

Gadis itu mengedarkan pandangannya. “Heh! Siapa yang berani ngelempar bola ini!” Ucapnya penuh emosi, dari kejauhan seorang laki-laki berjalan mendekatinya.

“Maaf." Ucap laki-laki tersebut mengambil bola dengan memasang wajah songong.

Emosi gadis tersebut seketika membludak, "Dasar kadal buntung! Lo tau gak sih!? Gue itu lagi buat visi misi dan bentar lagi kelar, tapi Lo dengan mudahnya menghancurkan semua!"

“Heh, Nenek compreng! Gausah teriak-teriak kali. Gue juga buat visi misi, tapi gak se alay lo!” 

“OHH! LO NGATAIN GUE ALAY? IYA? LO GAK TAU SIH, GIMANA SUSAHNYA MIKIR SAAT KITA LAGI SUNTUK!” 

“Heh! Gue juga lagi suntuk, tapi tetep bisa mikir tuh." 

“Hah? Lo, mikir? Yang bener? Gak salah denger kan gue?” Perempuan itu menegakkan badannya.

Seorang Rezycal Garendral mikir?” Kekehan pun keluar dari mulutnya. “Dunia pun ketawa melihat lo mikir, Rez.” 

Plakk!!

Dengan ringan, tangan laki-laki yang bernama Rezycal itu mengeplak kepala gadis di depannya. “Dengerin gue ya, Amaira Zeifvanie. Gue itu udah biasa mikir jadi lo gausah terkagum-kagum gitu!” 

“Kurang ajar ya, si kadal buntung. Gak tau diri banget lo! Udah ngerusakkin handphone gue dan sekarang lo malah ngeplak kepala gue?” 

Amaira pun mulai menggulung lengan bajunya. "Wah, minta di hajar nih orang.”

Rezy pun mulai terpancing, laki-laki itu membuang asal bolanya dan ikut juga menggulung lengan baju miliknya.

“Oh, mau duel sama gue? Ayok, Siapa takut. Sini lo!” 

“Sini ayo!” 

“oke, ini rasain—”

“AMAIRA, REZYCAL!! HENTIKAN, ATAU KALIAN SAYA HUKUM.” 

Mendengar teriakan dari guru yang sangat familiar, mereka pun lantas terdiam tanpa suara, bunyi hentakan kaki sang guru terdengar di telinga mereka. 

“Kalian berdua ini! Ikut saya ke ruang bk.”

***************

“Amaira, Rez.” Merasa namanya dipanggil, keduanya pun lantas menolehkan ke arah asalnya suara tersebut. Kedua insan ini pun tersenyum tatkala mengetahui si pemilik suara.

“Kalian, ngapain ke ruang BK?” Tanya seorang gadis.

"Beli bakso." Ucap Amaira. Kemudian mimik wajahnya pun berubah drastis, “Nih.” Gadis cantik itu menunjuk Rezycal yang sedang tersenyum.

“Gara-gara pacar lo tuh! Elenshya Margaretha!”  

“Heh! Enak aja. Jaga ya mulut lo!” Dengan segera Elenshya pun melerai keduanya.

“Udah-udah, aku tuh kesini buat nanya, bukan malah liat kalian bertengkar!” Elenshya pun menghadap ke arah sahabatnya.

“Amaira, kenapa?” Amaira pun menghirup udara banyak-banyak dan mulai menceritakan kejadian semuanya dari awal sampai akhir hayat.

"Astaga.." Ucap Elenshya, sambil menggelengkan kepalanya.

"Masuk!" Ucap seorang wanita hampir paruh baya. Amaira dan Rezycal masuk kedalam ruangan tersebut dengan kepala yang tertunduk di ikuti oleh langkah kaki Elenshya.

"Amaira, Rezy. Kalian buat masalah apa lagi? Selalu saja membuat masalah. Elenshya, Minggu depan, sekolah mengadakan acara, ibu akan memberikan tugas ini kepada Amaira dan Rezycal untuk bekerjasama, supaya tidak bertengkar terus menerus. Tapi ingat, tidak ada campur tangan Elenshya, ya. Amaira, Rezy!" Putus wanita hampir paruh baya yang mereka kenal sebagai guru BK yang amat killer tersebut.

“Waktu kalian, satu minggu untuk kerja sama.” Amaira dan Rezycal pun mengangguk mantap.

"Baik Bu, jikalau sudah tidak ada yang ingin disampaikan lagi, kamu permisi." Ucap Elenshya yang mendapat anggukan dari Guru tersebut.

"Huh. Kalian dengar, kan? Kalian harus kerjasama, itu artinya kalian harus baikan, gak boleh bertengkar lagi, paham?" Ucap Elenshya juga merasa sedikit kesal.

“Jangan kaya anak kecil, jangan buat rusuh dan jangan gaduh selama satu minggu, mudah, kan?" Tanya Elenshya menatap kedua manusia itu.

“Bukan mudah sayang, tapi mudah-mudahan.” Balas Rezycal dengan sedikit kekehannya. 

Amaira pun berdecak sebal, “Ck! Gue mah bisa-bisa aja, lo tuh yang susah di atur!” 

“Tuh kan, sayang, kamu liat sendiri. Kalo sahabat kamu yang satu ini tu, emang suka mancing masalah.” 

Wajah Amaira memerah, pertanda ia sedang marah. “Rez! Diem lo! SEMINGGU REZ, SEMINGGU!” 

Rezycal pun mengangkat satu alisnya, “Yang bilang sebulan siapa?” 

Laki-laki dengan postur tinggi tegap itu pun merangkul Elenshya dan mengajaknya untuk pergi ke kantin. Amaira pun mengepalkan tangannya kuat matanya menyorot marah.

“Dasar kadal buntung. Gue doain, lo kalah sama gue.”

Gimanaaaaa....

Asik kannnn

Gak sabarrrrr!!!!!!....

Oh ya, disini masih ada beberapa tokoh yang aku sembunyikan...

Siap-siap aja sama tokoh yang lainnya!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAFAIZAN {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang