-Jika allah memberikan ini, maka sudah bisa dipastikan kalo kamu kuat-
Rafaizan elvano kalianda
Hari ujian terakhir ini lah yang di nantikan oleh anak-anak sekolah sma permata, sebentar lagi mereka akan lulus dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.Rachita memegang perutnya yang terasa sangat sakit, bahkan kertas putih perempuan itu masih bersih. Sama sekali belum ada coretan apapun.
“Rachita, lo kenapa?” Zera menjawil lengan Rachita dari belakang. Rachita meringis seraya menatap Zera
“Zer, sumpah perut gue sakit banget” Zera khawatir dengan keadaan sahabatnya ini, perempuan itu meminta kertas Rachita dan menggantinya dengan miliknya.
“lo bawa kertas gue dulu, biar gue kerjai punya lo” Rachita hanya bisa mengangguk dan meletakkan kepalanya di atas meja.
Beberapa jam telah berlalu kini mereka semua sudah bisa menarik nafasnya lega, Rachita pun sudah mulai merasa enak kan dengan perutnya.
“gimana perut lo Rachita, udah enggak sakit kan?” Rachita menatap Zera yang berdiri di samping bangkunya.
Perempuan muda itu menggeleng “alhamdulillah udah enggak. Makasih ya Zera, lo udah mau kerjai soal gue”
Zera mengacungkan jempolnya seraya menampilkan deretan giginya yang tapi kan bersih.
*****
“Kandungan kamu semakin melemah Rachita, saya berharap anak kamu bisa lahir dengan normal nantinya” Rachita menatap sendu dokter yang berada di depannya.
Perempuan itu hanya bisa diam tanpa bicara, sementara di sisi lain Faizan tersenyum tipis ke dokter
“tapi keadaan ini masih bisa berubah kan dok?” dokter Sonia mengangguk antusias
“tentu, tentu saja bisa. Asalkan Rachita bisa menjaga kesehatan janinnya” Faizan mengangguk mendengar kata-kata sang dokter.
“saya kasih vitamin untuk kandungannya ya”
Saat pulang dari rumah sakit sampai sekarang Rachita sama sekali tak ada niatan membuka mulut untuk bicara. Faizan yang melihat itu merasa sangat kasihan kepada istrinya. Laki-laki itu berjalan mendekat ke arah Rachita yang berada di sofa
“Rachita, jangan diem mulu ih” Faizan mengelus lembut kepala istrinya yang tertutup kerudung. Wanita itu menatap suaminya tanpa minat
“kamu denger sendiri kan Zan, tadi dokter bilang apa?” Faizan tersenyum mendengar istrinya berkata sedemikian rupa. Laki-laki itu membawa perempuannya ke dalam dekapan
Mengelus lembut kepala Rachita “itu kan perkiraan dokter, tapi kita enggak tau bagai mana perkiraan allah”
Rachita menghembuskan nafas ringan “kamu mau anak perempuan apa laki-laki?”
Tangan Faizan yang berada di kepala Rachita kini turun ke bagian perut rata istrinya “apapun yang allah kasih bakalan aku terima, perempuan apa laki-laki itu gak masalah. Sempurna apa enggak itu juga enggak masalah”
*******
Pagi-pagi buta Faizan dan Rachita berjalan-jalan di tepi jalanan, jalan pagi memang sehat untuk ibu hamil. Rachita memegang lengan suaminya
“istirahat bentar ya, capek” Faizan tersenyum dan mengangguk
Mereka duduk pinggir jalan yang memang di sediakan tempat untuk duduk, mata indah Faizan tak sengaja melihat seorang anak yang sedang bekerja mengumpulkan rongsokan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFAIZAN {END}
RomanceDijodohkan dengan anak pemilik pondok pesantren(gus), Yang hidupnya penuh dengan teka-teki?. Cap cuss yuk mampirrr!!! Semoga minattt❤ 📌cerita pertama ya jadi mohon maaf banget kalo banyak typo yang tak di undang RAFAIZAN ELVANO KALIANDA sering di...