RAFAIZAN {END}

16. NYAMUK YANG SAKARATUL MAUT

-Doa adalah selingkuhan yang paling baik dikala cinta dilanda oleh jarak-
Rachita asmita el-yasa

📌banyak typo tak di undang

Happy reading____

“masak apa ta?” Rachita tak menjawab hanya menatap Faizan, tatapan itu seolah-olah menyuruh suaminya untuk melihat sendiri masakan apa yang telah ia buat.

Perempuan itu berjalan ke arah ruang tengah, berniat menyalakan tv. Faizan yang bingung dengan sikap istrinya pun membuntuti Rachita

“kamu mau kemana?” Rachita diam tak menjawab, sesampainya di tempat gadis itu menyalakan tv dan menontonnya.

Faizan yang berdiri pun ikut duduk dan menatap istrinya “ganti ta, itu iklan” titahnya dengan lembut membuat Rachita menatapnya dan memberikan remote kontrol kepada suaminya itu.

Lantas perempuan itu berdiri dan melangkahkan kaki ke arah kamar dan menutup pintu sedikit keras, membuat Faizan tergejolak kaget.

Rachita hanya diam di atas ranjangnya, gadis itu sedari tadi tidak kunjung keluar dari kamar. Entah apa yang sedang ia pikirkan saat ini, Rachita hanya berbaring di tempat tidur dengan posisi miring ke kanan.

Tok..tok..tokk...

Suara ketukan pintu mengalihkan perhatiannya, gadis itu diam tak menjawab pertanyaan sosok laki-laki yang berada di belakang pintu tersebut.

“ta, kamu tidur?” Rachita masih diam tak menggubris ucapan Faizan “aku masuk ya?” masih Sama tidak ada jawaban dari sang empu membuat Faizan sedikit khawatir. Laki-laki itu memutar knop pintu dan berjalan pelan ke arah istrinya.

“ta” panggilnya saat ada di belakang Rachita “kamu kenapa?” suara halus itu mengusik pendengaran Rachita. Bahkan suara Faizan lebih lembut dari suara ummanya.

“kamu sakit?” Rachita masih diam tak menjawab, untuk memastikan kebenaran yang terjadi alangkah baiknya Faizan meliat Rachita dari depan.

Laki-laki itu menemukan istrinya yang diam tak bergeming sedikit pun, tetapi anehnya laki-laki itu menemukan jejak air mata pada pipi sang istri

Faizan yang khawatir pun seketika duduk di buatnya “kamu kenapa ta, kok nangis?” Rachita menatap suaminya dan menggeleng, mengusap bekas air mata itu dan membuang nafas

“ta, kamu kenapa?” Tanyanya kembali dengan suara yang lembut, Rachita kembali menggeleng dan memalingkan wajahnya dari tatapan Faizan.

“Kamu marah?” Rachita menggeleng di tempat membuat Faizan sedikit bingung.

“kamu nyesel nikah sama Aku?” Rachita melotot dan menggeleng membuat Faizan semakin menyatukan alisnya heran. Sebenarnya ada apa dengan istrinya ini, kenapa dari tadi dia hanya diam saja saat di tanya olehnya. Apakah Faizan berbuat salah?, perasaan baru semalam dia dan Faizan berumah tangga.

“terus kenapa kamu diem aja?” Rachita melengkungkan bibirnya ke bawah dan mengeluarkan isaknya membuat Faizan melotot.

“gigi aku sakit zan”