56

773 101 22
                                    

Suara benturan antara sepatu dan lantai menggema di lorong sebuah penjara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara benturan antara sepatu dan lantai menggema di lorong sebuah penjara. Aku sudah izin ke Mirio-senpai dan Nighteye, jadi tak masalah jika aku pergi ke tempat lain.

Atau lebih tepatnya bolos patroli dengan gaya.

Ga juga si, ntar juga balik.

Seseorang yang menuntunku ke ruang apa itu tadi namanya.. Err pokoknya ruangan itu dikususkan untuk teman atau keluarga yang hendak menjenguk para penjahat yang ditahan disana.

Pria tadi membungkuk kecil "mohon tunggu sebentar"

"haik saya mengerti, arigatou gozaimasu"

Pintu tertutup, aku mendudukkan diri di kursi yang telah disediakan. Pintu dibagian lain ruangan yang terbatasi dinding kaca terbuka, menampakkan seorang laki laki berambut blonde.

Pemuda berambut blonde itu sempat membelakkan mata namun sedetik kemudian berganti dengan tatapan kesal 'dia ini... Yang waktu itu ya?'

Petugas yang mengantarkan pemuda itu menunduk sekilas lalu berjalan keluar ke arah pintu yang membataskan ruangan lain.

Hening, pemuda blonde itu meremas celananya "kau.. Roro Two yang waktu itu, kan?" tanyanya basa basi.

Aku tertawa kecil "haha kau ingat ya"

"aku tidak akan lupa gadis cebol yang mengalahkanku hari itu" dengusnya kesal.

'he cebol?' aku menahan umpatan yang hampir keluar "hei hei tidak sopan tau"

Pemuda itu memutar bola mata malas "terserah. Ada perlu apa denganku?"

Aku tersenyum simpul "aku ingin tau soal kelompok yang akhir akhir ini sering dibicarakan oleh awak media"

"jadi?"

"maa maa jadi aku butuh informasi langsung dari anggotanya" senyuman diwajahku masih tak luntur dan malah makin melebar. Kepalaku bertumpu pada tanganku "naa Okuda-san"

Pemuda itu menelan ludah "kau tau namaku?"

"mencari tau namamu itu tidaklah sulit, hanya niat mencarinya saja yang susah di dapat" ucapku diakhiri tawa.

Tawaku terhenti, disusul wajah dingin. Okuda menelan ludah lagi tak kala merasakan sesuatu tak telihat menekan lehernya "aku ingin tau soal ketua, dan dimana lokasi markas kalian"

Okuda berusaha tetap tenang "kau lucu juga ternyata. Aku anggotanya, tidak mungkin aku memberitahu soal itu kan-"

Deg

'e-eh' Okuda membeku 'leherku seperti tercekik.. T-tapi tanganku juga tidak bisa bergerak.. Dia mengancam... Ku? He boleh juga'

"sekali lagi kukatakan, aku adalah seorang anggota itu tidak bisakah kau menanyakan hal itu melalui internet atau informasi lainnya?" Okuda menatap tajam mengabaikan lehernya yang mulai dicekik lebih kuat.

My second life [BNHA x OC] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang