Midoriya membuka matanya. Netra hijaunya melirik kesana kesini. Bangunan runtuh hingga hampir sejajar dengan tanah, banyak bercak darah di setiap puing bangunan.
Pemuda itu menelan ludah kasar, merasa mual dengan apa yang ia lihat. Kemudian ia menatap tangannya, ah ia tengah mengenakan kostum pahlawannya. Tapi sangat lusuh, penuh dengan lumpur dan sedikit tetesan darah.
"kenapa keadaanku begini?"
Sruk
Midoriya dengan segera mengangkat kepalanya. Pandangannya bertabrakan dengan seorang perempuan yang tengah membelakanginya.
Pemuda itu menajamkan indra penglihatannya, matanya mengecil mengetahui sesosok di depannya.
Kemudia ia menoleh ke samping kiri, ada sebuah kaca-tidak kepingan kristal biru disana. Hal itu memudahkannya untuk melihat keadaannya.
Seperti bukan dirinya. Itu yang Midoriya lihat melalui kristal itu.
Kini ia kembali menatap perempuan di depannya. Rambut silvernya bergerak seiring angin berhembus. Ia mengenakan samacam jubah panjang yang ikut bergerak karena hembusan angin.
Ya, siapa lagi satu satunya orang yang Midoriya kenal memiliki rambut silver.
Perempuan itu menoleh kebelakang. Midoriya kini merasakan sengatan listrik begitu melihat mata permatanya yang meredup.
Perempuan yang menjadi patner Midoriya selama ini..
"Shikaku-san?"
Midoriya tidak bodoh, walaupun rambutnya lebih pendek dari terakhir kali membuat leher belakangnya yang memiliki tato berwarna hitam terekspos lalu pancaran matanya yang meredup.
Kini Midoriya melihat sesosok lain dari seorang Shikaku Haru.
'apa ini, mimpi?'
Haru masih menatap Midoriya dengan tatapan yang pemuda itu tak bisa artikan. Tapi, rasanya kali ini begitu kosong.
"Midoriya... Nande?" lirihnya.
"S-Shikaku-san, apa yang terjadi disini? Dan kenapa penampilanmu begitu? Bagaimana bisa ada tato disana?" pikiran Midoriya benar benar kacau.
KAMU SEDANG MEMBACA
My second life [BNHA x OC]
Random[SEMI REVISI] 1.35 ───•───── 4.00 ↻ « | | » = Peace sign // op bnha s2 // Kenshi Yonezu ♬ ♬ • ♬ ° ♬ ♬ ...