Anoying Man

1.4K 105 10
                                    

Malam hari ini terasa begitu hening, suara jangkrik yang terdengar pelan membuat suasana semakin tenang. Waktu baru menunjukan pukul tujuh malam, tidak ada niatan untuk gadis cantik dengan rambut bloode ini pergi tidur.

Ia tengah terdiam sebari memperhatikan tv yang menayangkan berita-berita di seluruh dunia, di tangannya sudah ada setoples cemilan yang menemani acara menonton tv-nya kali ini.

Kalian tau, malam hari adalah hal yang paling di sukai gadis satu ini, selain ia suka ketenangan, acara televisi juga sedikit berkelas, tidak membicarakan tentang kehidupan para artis, aktor, dan para idol yang sangat tidak berguna.

Gadis itu tampak menikmati acara televisi dan keripik yang sedari tadi ia kunyah. Meskipun hobinya makan, tapi tubuhnya sangat kurus, dia juga tidak mengerti kenapa tubuhnya bisa seperti ini.

Suara gaduh dari lantai kedua rumah ini membuat gadis itu sedikit terganggu. Ia menengadahkan kepalanya, menatap apa yang sebenarnya terjadi diatas sana.

"Rose-ya," merasa namanya di panggil, gadis itu berdeham menyahutinya. "Apa yang kau lakukan?" Tanyanya. "Cepatlah bersiap-siap, kliennya sudah sampai di lokasi!" Sambung seorang gadis berdarah Thailand dengan mata besar tersebut.

Gadis yang merasa namanya di panggil kemudian menolehkan kepalanya ke samping melihat sahabat sekaligus rekan kerjanya, Lalisa. "Ha? Kita memiliki janji?" Tanya Rose, "semalam ini?" Tambahnya.

"Bukannya kau sendiri yang mengatakan bahwa sebaiknya jadwalnya di lakukan di malam hari, apa kau lupa?" Lisa balik bertanya.

Rose terdiam sejenak sebari memikirkan janji dengan siapa yang Lisa maksud. "Aah," gumam Rose setelah mendapat ingatannya, "kita akan melakukan foto prewedding-nya Jong-in dan Jennie," sambungnya. Lisa menganggukan kepalanya mengiyakan ucapan Rose.

"Baiklah, bagimana dengan Jisoo eonni, apa dia sudah siap?" Tanya Rose yang di jawab anggukan kepala dari Lisa. Kemudian ia menghentikan aktivitas menyaksikan acara tv-nya. Dengan cepat gadis itu berlari menuju studio photo-nya, mengambil kamera, lighting dan barang-barang lain yang dirasa perlu.

Setelah semuanya rampung, kini ketiga gadis itu sudah mendudukan dirinya di mobil dengan Jisoo yang mengendari mobil untuk hari ini. "Kalian yakin, lokasi pemotretannya di club?" Tanya Jisoo masih setia mengunci pandangannya pada jalan yang ada di depannya.

Lisa duduk di kursi depan, sedangkan Rose ia duduk sedirian di kursi belakang sebari men-setting kamera yang kini tengah ia pegang.

"Iya eonnie, pasangan itu sendiri yang menginginkannya, mereka juga sudah menyewa sebagian club hanya untuk photo prewedding mereka," jawab Rose.

"Lagi pula jika kita menggunakan Green Screen akan lebih menyusahkan, sangat sulit untuk mengedit fotonya nanti, aku malas. Lebih baik di tempatnya langsung," sambung Rose.

"Ngomong-ngomong mereka ekstrem sekali, menjadikan club sebagai lokasinya," tukas Lisa membuat Jisoo dan Rose terkekeh bersamaan. Memang Rose juga tidak habis pikir bagaimana bisa mereka sangat yakin memilih club untuk preweddingnya.

"Mereka benar-benar menggambarkan bad girl dan bad boy yang sesungguhnya, wajah mereka benar-benar pas untuk tempat seperti ini," tambah Rose membuat kedua gadis didepannya terkekeh kembali.

"Sudah-sudah jangan membicarakan klien terus," sela Jisoo di tengah aksi Rose dan Lisa yang sudah mulai kelewatan bercandanya.

"Karena kita akan pergi ke club, bagaimana kalau kita minum beberapa gelas?" Saran Jisoo. Sebari menolehkan kepalanya kearah Lisa yang berada di sampingnya.

I "DID" YOU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang