It's Okay, I'm Here

282 57 31
                                    

Hari ini adalah hari ketiga dimana Rose di rawat di rumah sakit ini, sungguh rasanya sangat membosankan terlebih kini dirinya dan Chanyeol berada di ruang inap yang sama. Dokter yang meminta untuk Chanyeol di rawat di ruang Rose karena bukan hanya Chan alter ego dari pria itu juga tidak mau diam di ruangannya dengan alasan ingin menjaganya padahal dia sendiri butuh perawatan.

Dengan adanya Chanyeol di ruangan yang sama dengan Rose sebenarnya membuat gadis itu sedikit nyaman, alasan utamanya adalah Jisoo. Kini gadis itu secara terang-terangan menunjukan rasa ketertarikannya pada Chanyeol, bukannya Rose cemburu hanya saja Rose merasa baahwa dirinya sama sekali tidak berharga lagi untuk Jisoo.

Setiap kali Jisoo datang kesini yang dia pentingkan adalah Chanyeol, Jisoo selalu berusaha menjadi perempuan yang siaga 24/7 untuk Chanyeol.

Rose merasa bahwa dirinyalah yang seharusnya mendapatkan perhatian lebih karena dirinyalah yang mengalami penderitaan yang lebih dalam. Memang tidak ada luka yang ia dapatkan tapi bagaimana dengan mentalnya? Apa Jisoo tidak berniat untuk membantunya menghilangkan rasa takut yang sampai saat ini masih tersirat dalam benaknya alih-alih menunggu Chanyeol yang selalu menolak bantuannya.

Rose menghela nafasnya perlahan hari sudah menunjukkan pukul sembilan pagi suster sudah datang untuk memeriksa keadaannya juga Chanyeol tapi pria itu belum bangun jadi perbannya belum di ganti. Kesempatan emas bagi Jisoo, pikir Rose.

Rose ingat ketika beberapa hari yang lalu ketika Lisa datang dan menanyakan kenapa luka Chanyeol tidak kering- kering padahal sudah dua hari luka itu terus mengeluarkan darah dan saat ditanya kepada dokter ia bilang karena lukanya terlalu sering di mainkan, dimainkan disini berarti perbannya yang terlalu sering di ganti dan pengolesan obat merah pada lukanya terlalu keras hingga lukanya kembali terbuka.

Alhasil Jisoo di beri peringatan untuk tidak terlalu sering mengganti perban di tubuh Chanyeol dan ya setelah kejadian itu Jisoo memang tidak pernah rewel untuk membujuk Chanyeol untuk mengobati lukanya tapi gadis itu merepotkan dirinya sendiri.

Sebuah ketukan pintu membuat gadis itu menolehkan kepalanya ke sumber suara dan tepat saat itu Lisa datang dengan sebuah kotak makanan di tangannya. Senyum Rose tunjukan menyambut kedatangan Lisa yang tak pernah absen untuk mendatangi dirinya.

"Kau sudah makan?" Tanya Lisa sesampainya gadis itu didepan Rose.

"Sudah, tapi kau tau sendiri masakan rumah sakit sama sekali tidak mengenyangkan."

Lisa terkekeh mendengar ungkapan Rose yang nyaris tidak ia saring, bagaimana jika ada pihak rumah sakit yang mendengar? Rose pasti sudah di ceramahi mengenai makanan rumah sakit yang sudah di tentukan untuk kesehatan para pasien.

"Makannya aku membeli ini di perjalanan tadi. Omong-omong pekerjaan kita sudah ku selesaikan jadi tidak ada yang perlu di kerjakan tiga sampai empat hari kedepan."

"Kau mengerjakan semuanya sendiri Lisa-ya?" Tanya Rose yang di jawab anggukan kepala dari Lisa. "Dimana Jisoo eonni?"

Lisa mengedikkan bahunya. "Dia pulang ke rumah orangtuanya, mungkin." Jawab Lisa membuat Rose terdiam sejenak, baiklah terserah di saja.

Tak mau menambah beban pikirannya, Rose lebih memilih untuk menyantap makanannya bersama Lisa, sesekali perbincangan hangat diantara keduanya bahkan mereka tidak menyadari bahwa Chanyeol yang terbangun mungkin karena gelak tawa Lisa yang memang tidak bisa di kecilkan volumenya.

Tepat setelah makanan keduanya habis sebuah ketukan pintu membuat semua orang menoleh ke sumber suara. Itu Sehun, dengan sebuah tas yang berisi pakaian milik Chanyeol terka Rose.

Sehun tersenyum manis, masuk kedalam ruangan dan segera menghampiri Rose. "Bagaimana kabarmu?" Tanya Sehun sebari mengusap pundak Rose.

"Aku sudah lebih baik, oppa!" Jawab Rose. Saat itulah tatapan mata Sehun beralih pada seorang gadis berponi dengan mata yang besar yang kini tengah merapikan bekas makannya dengan Rose.

I "DID" YOU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang