Bad Reason!

609 84 10
                                    

Sinar matahari pagi mulai mengusik kedua mata Rose. Gadis itu kini tengah bergerak gusar diatas ranjangnya berusaha untuk menghalangi sinar matahari yang sangat silau.

Rose menggerang pelan sebari mengerjapkan matanya berulang kali mencoba mengumpulkan semua nyawa yang masih tertinggal di alam mimpinya. Setelah dirasa penglihatannya tidak terlalu buram, Rose mendudukan dirinya dan mengelilingkan pandangannya ke sembarang arah.

Ah, rupanya Rose berada di kamar, dia kira ia menginap di club bersama Lisa dan Jisoo semalam.

Eh?

Tunggu dulu. Rose kini tengah memulihkan ingatannya dengan mengingat-ingat semua yang terjadi kemarin malam, sampai tiba-tiba saja Rose menjerit sebari memegangi bibirnya.

Rose ingat! Dia ingat kemarin malam ada pria aneh yang berani-beraninya mencium dan mengambil first kiss nya. Bahkan Rose tidak ingat bagaimana wajah si kaparat itu, astaga! Bagaimana jika ada berita buruk yang menyebar mengenai dirinya di media?

Bak pelengkap drama paginya, ponsel Rose tiba-tiba saja berdering membuat Rose langsung menatap horor benda pipih itu. Apa itu telepon dari media massa? Atau orang tua Rose yang sudah mengetahui kejadian semalam dan kecewa padanya? Apa itu telepon dari orang-orang yang ingin menghinanya?

Rose menggelengkan kepalanya kuat. Tidak, tidak! Rose tidak akan menyentuh ponsel bahkan mengangkat teleponnya, tidak akan!

Gadis berambut bloonde itu berlari secepat yang ia bisa untuk masuk ke kamar Lisa yang ada di sebelahnya. Tanpa meminta izin atau mengetuk pintu, Rose tiba-tiba saja masuk dan menutup pintu itu cukup keras.

Suara bising itu membuat Lisa yang tadinya sedang tidur pulas seketika terbangun. "Apa! Apa! Ada apa!?" Pekik Lisa setengah sadar.

"Lisa-ya! Hancur sudah karirku!" Lirih Rose sebari menjatuhkan dirinya dan memeluk lututnya sendiri. "Bagaimana jika aku tidak bisa menghasilkan uang lagi? Banyak orang yang bergantung padaku!" Sambung Rose, detik berikutnya gadis itu mulai berteriak-teriak tidak jelas.

Lisa yang tak mengerti sekaligus geram dengan ucapan Rose mengambil bantalnya dan melemparkan benda itu tepat di atas kepala Rose. "Yak! Kenapa bisa karirmu hancur? Apa yang kau lakukan?" Tanya Lisa sebari menatap Rose dengan wajah bantalnya.

"Setelah kejadian gila di club semalam, kau masih bertanya?" Sinis Rose balik bertanya. Lisa mengernyitkan dahinya, kejadian gila di club? Maksudnya di cium pria asing?

"Aaa~, pasti sekarang sudah banyak berita buruk tentangku di media," rengek Rose sebari menghentak-hentakkan kakinya.

Lisa berdecak sebal. "Berita apa sih? Kau merusak ketenangan pagiku saja!" Dumel Lisa sebari mengambil ponselnya, dengan masih menggerutu Lisa kemudian membuka semua media sosialnya, tidak ada satupun berita tentang club yang mereka datangi kemarin.

Lisa mendelikan matanya sebal. Selalu saja seperti ini, jika tidak pelupa Rose selalu berekasi berlebihan. Astaga jika bukan atasannya Lisa pasti dengan senang hati akan memukul kepalanya dengan sangat keras.

Beberapa menit berlalu, Lisa dengan rasa kantuknya masih berusaha mencari-cari berita tentang gadis kelahiran Korea-Australia itu, sedangkan sang empu kini tengah mengoceh tak jelas merengek memikirkan masa depannya.

"Diamlah!" Bentak Lisa geram. "Lihat! Tidak ada satupun berita tentang dirimu Rosseane Park! Jangan terlalu percaya diri!" Tukas Lisa sebari membaringkan tubuhnya kembali.

Sontak saja Rose terdiam dengan wajahnya yang terlihat sangat jelas bahwa dia tengah berpikir keras. "Sungguh, tidak ada?" Tanya Rose dengan suaranya yang terdengar sangat ragu.

I "DID" YOU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang