Oh, Hey You!

461 75 10
                                    

Malam hari ini Rose tengah bergelut dengan pikirannya sendiri. Sedari tadi Rose berdiam diri di kamarnya sebari menatapi kartu alamat yang di berikan oleh Chanyeol.

Berulang kali gadis itu menghela nafas dengan perasaan gundah yang mendoninasi. Apa Rose harus menemuinya, ya?

Yang benar saja untuk apa Rose repot-repot pergi kesana hanya untuk memastikan bahwa pria itu benar-benar berkepribadian ganda atau tidak.

Tapi Rose tidak kunjung menerima permintaan maaf dengan tulus padanya. Sungguh, Rose benar-benar geram, ia tidak bisa tenang sebelum kata maaf terucap dari mulut sialan itu.

Rose menghela nafasnya kasar, mengapa juga dia tadi tidak meminta maaf saja sih? Semua masalahnya akan selesai, dan Rose tidak akan terbebani dengan rasa kesal seperti ini.

Mungkin memang Rose terlalu berlebihan dengan masalah ini, oh ayolah, ini menyangkut harga dirinya yang benar-benar hancur karena pria itu menciumnya semalam.

Ciuman yang harusnya Rose berikan pada calon suaminya nanti, aish sialan! Bagaimana ia bisa bercerita pada semua orang tentang ciuman pertamanya?

Tidak lucu sekali jika Rose mengatakan bahwa ciuman pertamanya di ambil seorang CEO aneh dan sinting yang tiba-tiba saja menciumnya di club.

Rose bahkan tidak merasakan adanya bau ataupun rasa alkohol saat ciuman mereka, jadi dia yakin bahwa pria itu seratus persen sadar bahwa ia melakukan itu pada Rose, tapi lihatlah, dia malah mengelak dengan mengatakan bahwa dirinya berkepribadian ganda.

Sekarang sudah pukul tujuh malam, jika Rose memang akan melakukannya seharusnya ia pergi sekarang, jaraknya memang tidak terlalu jauh, tapi Rose tidak yakin masalahnya akan selesai dalam satu jam saja.

Setelah beberapa saat menimbang pemikirannya, akhrinya Rose memutuskan untuk pergi, gadis itu mengganti pakaian sebelum ia berangkat, kebetulan Lisa dan Jisoo belum kembali, sepertinya pekerjaan mereka belum selesai.

Rose memilih untuk naik taksi saja, malas sekali harus menyetir kesana. Setelah menghentikan sebuah taksi, Rose menyerahkan kartu alamat itu dan duduk manis di kursi belakang. Tak banyak yang Rose lakukan, sedari tadi pikirannya hanya memikirkan kata-kata apa yang akan ia keluarkan nanti?

Jika memang dia berkepribadian ganda, maka dia akan terlihat sangat berbeda dengan Chanyeol yang ia temui di siang hari tadi bukan? Iya, Rose harus menyelidiki semua gerak-geriknya agar dia tau bahwa si Chanyeol itu berbohong atau tidak.

Tiba-tiba saja ponsel Rose berdering membuat atensinya beralih. Gadis itu mengangkat telepon yang ia kira dari Eonni-nya atau tidak Lisa.

"Yabboesseo?"

"Rossie-ah kau di mana!" Benar seperti dugaannya, Lisa lah yang meneleponnya kali ini, "kami mencarimu kemana-mana, eonni membeli ayam goreng kesukaanmu," sambung gadis itu dengan nada kesalnya.

"Aku sedang ada urusan di luar, aku tidak tau berapa lama, kunci saja pintunya aku membawa kunci cadangan, dan sisakan empat ayam untukku," jawab Rose.

"Baiklah cepat pulang, kalau sempat belikan aku makanan,"

"Aish, kau merepotkanku saja," dumel Rose yang di jawab kekehan kecil dari Lisa, Rose kemudian menutup sambungan telepon mereka.

"Ajuhsi apa masih lama?" Tanya Rose yang merasa bahwa perjalanan tidak sampai-sampai juga.

"Aniya, dua belokan lagi sudah sampai nona," jawabnya. Rose ber-oh ria menanggapi jawaban supir taksinya.

Setelah melalui dua belokan seperti yang supir taksi itu katakan, akhirnya mereka sampai juga didepan sebuah rumah megah nan indah dengan pagar hitam yang menjulang tinggi.

I "DID" YOU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang