Sh*t!

507 76 11
                                    

Pagi hari ini Rose terbangun lebih pagi dari biasanya, hari ini ia tidak memiliki jadwal apapun, Jisoo dan Lisa memanfaatkan momen ini untuk menghabiskan waktu mereka bersama keluarganya. Namun tidak untuk Rose, kedua orang tuanya berada sangat jauh sekarang. Mereka sedang berada di New Zeland untuk mempertahankan bisnis keluarganya.

Sementara Rose tetap tinggal di Korea menyelesaikan pendidikan dan menetap di negara ini dan membuka usaha mengandalkan hobby yang terpendamnya ini.

Rose juga tak menyangka bahwa ia bisa menjadi photographer yang terbilang cukup handal, karena ia telah bekerjasama dengan beberapa artis yang cukup terkenal, terakhir ia melakukan pemotretan untuk Jongin dan calon istrinya.

Rose melangkahkan kaki jenjangnya untuk segera membersihkan diri mengingat ia harus berbelanja bulanan dan membeli keperluan studio yang lainnya, ia juga ingin mengistirahatkan pikirannya sejenak. Akhir-akhir ini pikirannya benar-benar stres.

Tiga puluh menit Rose mandi, akhirnya rutinitas paginya sudah ia lalukan. Gadis itu kini tengah memilih pakaian apa yang akan ia gunakan untuk hari ini, setelah dirasa menemukan pakaian yang pas, Rose segera mengenakannya.

Tiba-tiba saja perut Rose berbunyi menandakan bahwa perutnya harus segera diisi, cacing-cacing perutnya sudah mendemo karena semalam juga Rose melewatkan makan malamnya.

Rose menggumamkan lagu sebari menuruni satu persatu anak tangga untuk segera membuat sarapan. Sesampainya di dapur, Rose langsung memeriksa kulkas dan lemari makanannya. "Aish, bahan-bahannya sudah habis," dengus Rose sebari mencari-cari makanan instan atau apapun itu yang bisa mengganjal perutnya.

Sial, semua bahan makanan sudah habis. Hanya ada beberapa buah alpukat. Tentu saja Rose tidak bisa memakannya karena ia tidak menyukai buah itu.

Rose mendengus sebal, jika memesan makanan juga datangnya akan sangat lama. Pada akhrinya gadis itu memilih untuk meneguk air putih saja. Rose mendudukan dirinya di sofa sebari menyalakan televisinya, entahlah ia tiba-tiba saja merasa malas untuk pergi berbelanja. Mungkin nanti agak siang baru Rose akan berangkat.

Suaranya bel berbunyi membuat Rose menolehkan kepalanya ke sumber suara, siapa yang bertamu sepagi ini? Pikir Rose bertanya-tanya dalam benaknya.

"Sebentar," sahut Rose kemudian berlari kecil untuk membukakan pintu rumahnya. "Iya, ada apa?" Tanya Rose sebari membuka pintu dan tersenyum penuh keramahan.

Namun, seketika senyum Rose luntur bergantikan dengan wajah masamnya melihat pria jangkung yang berdiri didepannya sekarang. "Kau, ada apa menemuiku?" Tanya Rose sebari menekuk wajahnya kesal.

Ini masih pagi, kenapa ia harus bertemu dengan Chanyeol? Benar-benar merusak suasana paginya yang sangat tenang.

"Tidak mempersilahkan aku untuk masuk?" Tanya Chanyeol membuat Rose terksiap. Dia nampak terdiam sejenak sebelum menyampingkan tubuhnya memberi jalan untuk pria jangkung ini. "Terimakasih," ucap Chanyeol kemudian ia masuk kedalam.

"Duduklah," titah Rose. Setelah itu Chanyeol mendudukan dirinya di sofa yang ada disini. Mereka nampak terdiam sejenak entah apa yang ada di pikirannya masing-masing.

"Akan kubuatkan minum, apa yang kau inginkan?" Tanya Rose. Chanyeol nampak terdiam sejenak sebari memikirkan tawaran Rose, "apa kau memiliki kopi?" Tanya Chanyeol. Rose menganggukkan kepalana. Seingatnya Lisa selalu menyediakan stok kopi, semoga saja masih ada.

"Baiklah, kalau begitu akan kubuatkan kopi dulu," ucap Rose Chanyeol hanya berdeham mengiyakan ucapan gadis yang kini tengah sibuk menggerutu tapi tetap saja membuatkan minuman untuk tamu yang tidak terharapkan di pagi harinya.

Rose kembali dengan satu cangkir kopi di tangannya, dengan telaten gadis itu menaruh cangkirnya didepan Chanyeol dengan sangat hati-hati. "Silahkan, maaf tidak ada cemilan aku belum berbelanja," ucap Rose sebari mendudukkan dirinya kembali di depan Chanyeol.

I "DID" YOU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang