Can You Feel My Feeling?

258 50 13
                                    

Malam yang begitu canggung sudah berlalu dan pagi hari sudah datang dengan sang surya yang sudah mulai bersinar menandakan awal dari hari yang baru, namun kecanggungan dari semalam rasanya tidak bisa Rose lupakan begitu saja. Sudah lewat lima belas menit dari waktu sarapan berlalu tapi Rose masih enggan untuk keluar dari ruangannya. Entah mengapa tapi Rose rasa ia begitu malu sekarang setelah kejadian pelukan semalam ia tak bisa mengontrol dirinya bahkan setelah satu malam berlalu.

Jujur saja ia terbawa perasaan atas kejadian pelukan semalam tapi semua itu kalah dengan rasa penasarannya pada pria misterius itu. Pria berperawakan sangat tinggi, berkulit putih dengan hidung yang kecil dan begitu mancung. Kira-kira siapa dia sampai Chanyeol terlihat sebegitu marahnya.

Tapi jika di lihat-lihat sepertinya mereka memang sudah lama saling mengenal dan mungkin ada sesuatu yang membuat hubungan mereka begitu buruk. Rose kira permasalahannya ada pada pria misterius itu karena Chanyeol terlihat begitu muak dengannya. Ah sial Rose tidak suka berpikir tentang masalah ini karena hanya akan menambah rasa penasarannya terlebih tidak ada Lisa ataupun Jisoo yang bisa ia ajak untuk beradu argumen.

Namun, kejadian pelukan kemarin kembali terbayang di kepalanya membuat Rose spontan menggelengkan kepalanya. Oh ayolah kenapa kejadian itu terus saja terngiang-ngiang di kepalanya, ayolah Rose kejadian itu hanya refleks Chanyeol yang merasa tidak enak setelah membentak dirinya tidak perlu sampai terbawa perasaan seperti ini.

Sebuah ketukan pintu membuat Rose menolehkan kepalanya ke arah sumber suara. "Apa itu Chanyeol-ssi?" Tanya Rose pada dirinya sendiri. Gadis itu mengulum bibirnya apa lebih baik ia pura-pura tidur saja dan mengabaikan ketukan itu demi menghindari pertemuannya dengan Chanyeol, ya?

"Aish tapi itu tidak sopan," dengus Rose sebari menghentakkan kakinya sedikit kesal. Mau tidak mau Rose akhirnya membukakan pintu itu meskipun dengan detak jantungnya yang berdebar sangat kencang. Semoga saja Chanyeol tidak mendengar detak jantungnya yang begitu brutal ini.

Dan tepat saat membuka pintu Rose mendapati Chanyeol yang sudah berdiri dengan senyum merekah yang begitu lebar membuat detak jantung Rose semakin berdebar, astaga apa artinya senyum itu sepagi ini?

"Sudah kuduga kau masih ada disini," ucapnya membuat Rose mengernyitkan dahinya. "Kau belum sarapan, ya? Ayo kita sarapan bersama aku sudah menyiapkan beberapa makanan." Sambungnya dengan senyum yang masih merekah.

Rose tersenyum canggung, tidak mungkin Chanyeol seperti ini senyumnya terlalu lebar untuk Chanyeol yang begitu dingin. Tunggu, apa dia Yeol?

"Yeol-ssi?" Tanya Rose sedikit ragu-ragu.

"Argh kau selalu saja berbicara formal padaku. Aku sudah memintamu untuk memanggilku dengan panggilan yang lebih santai. Okay jika kau keberatan memanggilku Oppa kau boleh memanggilku 'Yeol' tanpa embel-embel apapun." Protesnya yang membuat Rose yakin bahwa dia bukan Chanyeol.

"B-baiklah, Yeol Oppa." Sahut Rose. "Bukannya kau mengajakku sarapan, kalau begitu ayo Oppa." Sambungnya sebari berjalan mendahului Yeol, entahlah rasanya lebih-lebih canggung dari semalam.

"Mwoya? Kenapa dia aneh sepagi ini?" Gumam Yeol sebari mengikuti langkah Rose menuju dapur. Gadis itu duduk di depannya tanpa menunggu Yeol dia langsung melahap roti yang ada di piringnya.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Yeol, ayolah tingkat kepekaan alter Chanyeol ini diatas rata-rata, sikap Rose ini tidak seperti biasanya meskipun dia tidak sering menghabiskan waktu dengan Rose tapi Yeol tau, pasti Rose merasa canggung.

"Aku baik-baik saja memangnya kenapa?" Jawab Rose berusaha mencairkan suasana hatinya sendiri.

"Apa Chan melakukan sesuatu padamu? Kau nampak berbeda, kau sungguh baik-baik saja, kan?" Tanya Yeol sekali lagi mencoba meyakinkan dirinya meskipun jawaban Rose sangat jauh dari meyakinkan.

I "DID" YOU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang