Kasih tau aku kalo ada typo
Happy reading<3
•••
hari ini Chanyeol terbangun karena sinar matahari yang begitu menyilaukan. Pria itu menggerang dan mulai membuka kedua matanya perlahan. Kepalanya terasa pusing, dan sedikit mual, berapa lama Yeol mengambil alih tubuhnya kemarin?
Chanyeol mendudukan dirinya, meneguk air putih yang ada di nakas mejanya. Apa pekerjaannya yang kemarin sudah selesai? Ah Chanyeol harus memastikannya terlebih dahulu, karena Yeol tidak mungkin mengerjakan semua file-file itu.
Ia mengambil ponselnya. Namun, dahinya mengernyit melihat kontak di ponselnya bertambah. Chanyeol memang sangat teliti, dia bahkan mengetahui berapa kontak orang-orang di ponselnya. Pria itu membaca satu persatu nama kontaknya dan berhenti saat ia menemukan nama 'Rosé' disana.
Ah iya, Chanyeol ingat, kemarin ada Rose-ssi juga disana. Apa seharian kemarin mereka bersama? Chanyeol mulai bertanya-tanya dan mencoba memaksakan kepalanya untuk mengingat apa yang terjadi.
Alhasil kepalanya menjadi pusing, benar-benar pusing. Chanyeol lupa, host tidak akan mengingat apapun kecuali alternya yang mengizinkan.
Chanyeol berdesis pelan sebari meminjat kepalanya, berharap semoga rasa sakit di kepalanya segera hilang.
Apa Rose gila? Dia sangat marah saat Yeol mencuri ciumannya, tapi bukannya di hindari mereka malah pergi bersama, bahkan saling bertukar nomor ponsel.
Sudahlah, tidak terlalu penting juga memikirkan hal seperti ini. Chanyeol menyibakan selimutnya, ia bangun dan meregangkan tubuhnya beberapa saat. Namun, tiba-tiba saja perutnya serasa di cabik-cabik juga panas.
"Apa yang dia makan semalam astaga? Kenapa rasanya sakit sekali?" Gumam Chanyeol sebari memegangi perutnya yang masih saja sakit.
Chanyeol berjalan menuju kamar mandinya, sesekali ia meringis merasakan perutnya yang kembali sakit. Setelah selesai mandi dan buang air, Chanyeol melangkahkan tungkainya menuju dapur, hari ini dia memilih untuk sarapan di rumah saja.
Chanyeol membuka lemari esnya, mencoba mencari-cari bahan makanan apa yang akan dia masak kali ini. Dan sial, tidak ada apa-apa disana, hanya ada minuman soda saja.
Bahkan nasi instanpun tidak ada, Chanyeol mendengus sebal, kapan terakhir kali ia belanja bulanan, ya? Chanyeol lupa. Dia lebih sering makan di cafetaria yang ada didepan kantornya daripada di rumah.
Kenapa juga perutnya terasa sangat sakit seperti ini, Chanyeol harus pergi ke kantor tapi perutnya malah seperti ini, malas sekali harus pergi ke dokter, Chanyeol benci bau-bau rumah sakit. Mata Chanyeol menatap sebuah kotak makan yang berada di meja makannya.
Merasa penasaran Chanyeol mengambil kotak makan itu, siapa yang mengirim dia makanan? Ada sebuah note juga disana. "Tidak mungkin dari eomma," gumam Chanyeol, pria itu membaca tulisan yang tertulis rapih disana.
Selamat pagi Chanyeol-ssi, aku mengirimkan makanan dan juga obat pereda sakit perut untukmu, maaf kemarin kami makan makanan yang terlalu pedas, setelah makan jangan lupa minum susu dan minum obatnya, semoga perutmu tidak terlalu sakit
Rosé
"Tidak terlalu sakit katamu?" Chanyeol meremas surat itu dan melemparnya ke sembarang arah. "Rasanya sangat sakit sialan, sepedas apa makanan itu astaga?" Dumelnya, namun pada akhrinya ia tetap memakan masakan buatan Rose dan menuruti semua instruksi yang Rose tuliskan sebelum meminum obatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I "DID" YOU ✓
FanfictionBahasa : Baku Start : 1 November 2021 Finish : 26 Mei 2022 Cober by : @i_vennie2 [Alur Cepat, Belum Revisi] Bagaimana kisah hidup dari seorang Roseanne Park yang mencintai seorang pria yang menderita DID (Dissociative Identity Disorder)? I "DID" You...