6. One Fine Saturday

786 87 18
                                    

Sabtu pagi telah hadir membawa semangat baru bagi manusia di bumi. Akhir pekan yang ditunggu-tunggu semua orang kini benar-benar memamerkan pesonanya. Panorama matahari terbit yang memukau, burung-burung terbang bernyanyian, udara bersih yang jauh dari cemaran debu dan asap, serta waktu membebaskan diri dari segala rutinitas yang melelahkan, sungguh suasana pagi yang syahdu.

Sepasang manusia itu masih terlelap dalam tidurnya. Perkiraan sang gadis meleset. Sepanjang malam hingga pagi menjelang tautan tangan keduanya tak juga lepas. Logika boleh saja menolak, tapi hati tiada pernah berbohong. Mereka menyukainya. Bahkan alam bawah sadar mereka mendukung keinginan tersebut.

Kali ini Chayoung berhasil menyadarkan diri lebih dahulu. Ia membuka matanya dan mendapati posisinya tak berubah sejak semalam. Menghadap Juhyeong dan memegang tangannya. Ia terpukau dengan sosok yang ada di hadapannya tersebut. Didekatkanlah wajahnya seolah ingin menatap Juhyeong lebih dekat. Ketika jarak mereka sudah begitu dekat, tiba-tiba saja Juhyeong membuka matanya.

"Apa yang sedang Kau lakukan?" Tanya Juhyeong membuat Chayoung terkesiap.

"A...aku, aku hanya ingin memeriksa keadaanmu." Ia segera memundurkan dirinya ke posisi semula.

"Ini?" Juhyeong menunjuk tangan Chayoung yang menggenggam tangan kirinya semakin membuat gadis itu gelagapan. "Sorry, tak sengaja." Segera saja ia duduk dan membuang pandangannya.

Laki-laki itu segera bangkit dari ranjang mereka dan hendak menuju kamar mandi. "Hari ini kita akan ke rumah sakit."

"Wae? Kau masih sakit?" Ia memeriksa wajah dan dahi Juhyeong dengan tangannya. "Badanmu sudah tidak panas."

Laki-laki itu menahan tangan istrinya yang sedari tadi memeriksa wajahnya, "Kita akan memeriksakan dirimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laki-laki itu menahan tangan istrinya yang sedari tadi memeriksa wajahnya, "Kita akan memeriksakan dirimu."

*****

Juhyeong dan Chayoung sudah berada di mobil pasca memeriksakan kondisi Chayoung. Melihat memori Chayoung yang sudah mulai kembali, dan juga kondisi dalam kepalanya yang mulai membaik, dokter bilang bahwa tak lama lagi gadis itu akan mendapatkan ingatannya secara sempurna. Selain untuk Chayoung, kunjungan ke rumah sakit juga dimanfaatkan untuk memeriksakan kesehatan Juhyeong. Ia didiagnosis hanya mengalami kelelahan dan flu biasa. Istirahat yang cukup dan minum obat yang teratur sanggup membuatnya kembali bugar. Ah, satu lagi catatan, ia tak boleh telat makan dan memperhatikan jenis makanannya agar GERD-nya tidak lagi kambuh.

"Kita mau ke mana? Ini bukan arah ke apartemen."

"Mencari udara segar. Aku ingin berlibur sebentar."

"Mau ke taman? Aku ingin bungeoppang." Chayoung menunjukkan giginya lebar.

"Kkul.."

Sepasang suami istri itu sudah tiba di taman pinggiran Kota Seoul. Seperti yang diduga, taman kala weekend sudah pasti penuh. Terlihat banyak sekali warga yang juga tengah menghabiskan masa libur mereka bersama orang-orang terkasih.

MBA: MARRIED BY ACCIDENT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang